Alberta Ferretti baru saja resmi bergabung dengan desainer couture di Paris satu tahun lalu. Namun ia tidak menamai lini ini dengan sebutan Alberta Ferretti Couture dan sebagainya. You may call it Alberta Ferretti Limited Edition. Kenapa? Dengan gamblang Alberta Ferretti menyebutkan bahwa lini ini tidak sepenuhnya dibuat oleh tangan, walau tetap saja dengan craftsmanship yang selevel. Satu hal lagi, harganya tidak menjulang tinggi selangit seperti koleksi desainer couture lain.
Setelah dua musim memamerkan koleksinya dalam skala kecil, Alberta Ferretti kini lebih percaya diri dengan sebuah fashion show berskala besar, seperti yang ia lakukan untuk lini ready-to-wear. Para klien setia, fashion editor, hingga influencer tidak menomorduakan peragaan koleksi musim ini di jadwal mereka. Kursi tamu terisi penuh seraya melihat gaun-gaun beraksen fringe mulai bergerak-gerak cepat di tubuh model.
Fringe sangat tepat dipilih karena toh “movement” menjadi kata pertama yang muncul saat ditanya soal inspirasi. Sebagai teman fringe, embroidery juga menjadi aksen paling dominan. Jika kamu salah satu penggemar novel “The Great Gatsby”, kamu bisa membayangkan Daisy Buchanan memakai midi dress fringe dengan taburan mutiara. Atau Jordan Baker dengan gaun abu-abu satin. Which one are you?