Seorang model berjalan memasuki lorong berkarpet hitam. Gaun berbahan velvet, bersiluet peplum dan menyerupai tuxedo, dengan hiasan bebatuan mewah menjadi sorotan. Tunggu, benarkah ini couture show Elie Saab? Mengapa tak ada deretan gaun bernuansa feminin dengan dominasi warna pastel seperti ciri khasnya itu? Ciri khas yang membuat ribuan perempuan di seluruh dunia mengagung-agungkan Elie Saab sebagai seorang couturier.
Memakai gaun Elie Saab di hari pernikahan bagaikan sebuah fairy tale. Namun, mengapa kali ini koleksinya begitu gelap dan misterius. Adakah yang mau memakainya nanti? Mari dengar ceritanya terlebih dahulu. Kota New York menjadi inspirasi Elie Saab, bersamaan dengan butik pertama di kawasan Madison Avenue yang akan dibuka tahun depan. Inspirasi tersebut tidak diwujudkan dalam model gaun, namun entah sepertinya Elie Saab ingin latar belakang Big Apple yang gemerlap kontras dengan koleksinya. Untuk pertama kali pula, beberapa gaun anak-anak diperlihatkan.
Jika beberapa musim kemarin material yang digunakan rata-rata adalah organza, sutra, dan taffeta, kini Elie Saab bereksplorasi bebas dengan velvet dan bordiran mengagumkan. Tak jarang aksen appliqué begitu nyata, layaknya efek 3 dimensi.
Penasaran seperti apa imajinasi Elie Saab untuk koleksi Fall 2016 Couture? Let’s see the collection here!