Imajinasi Mengenggam Awan Pameran seni rupa The Weightlessness: Rhymes and Rhytms of Paper ini menampilkan tujuh karya seni dengan materi utama kertas, dalam bentuk dua dan tiga dimensi. Dengan gayanya masing-masing, tiga seniman ini berusaha mentransformasikan kertas menjadi sebuah karya seni yang patut diapresiasi para penikmatnya. Instalasi Komulonimbus Kalvus karya Prila Tania, misalnya, dengan cara sederhana berhasil memainkan imajinasi kami. Instalasi yang terbuat dari seribu klaster berbahan kertas ini digantung di langit-langit dalam lapisan-lapisan membentuk awan kumulus. Diterangi lampu sorot, instalasi ini menghasilkan permainan bayangan yang membuat kami seakan-akan berada di antara gumpalan awan.
Khayalan dan mimpi kecil ingin mengenggam awan kembali diinterpretasikan Prilla dalam karya seninya yang kedua. Lewat Sepuluh Bingkai Awan, perempuan asal Bandung ini menampilkan bagian-bagian kecil dari kumulonimbus. Titik-titik awan yang terbingkai ini bersama-sama membentuk sebuah gumpalan yang lebih besar, namun secara bersamaan seakan-akan juga hendak keluar dari gumpalan tersebut.
Pencarian Komposisi BaruBila Prilla menggunakan instalasi kertas untuk bermain-main dengan imajinasi masa kecil, Irfan Hendrian justru menemukan komposisi-komposisi baru dari kertas dalam dua seri karyanya. Karya pertamanya, Time Dilation terdiri dari tiga panel art work. Karya ini merupakan interpretasinya tentang waktu yang terdistorsi saat dia harus menjalani proses kreatif dalam menciptakan sesuatu yang baru.
Sementara itu lewat Disproving Spiritualism, menggunakan imaji-imaji yang ada, Irvan memunculkan dengan anggun sebuah bidang kompleks. Dua karya ini terbuat dari cacahan kertas yang disusun dan direkatkan kembali ke sebuah papan membentuk komposisi-komposisi baru.
Sayap MalaikatDapatkah kita menahan bobot dari ketiadaan bobot? Dan jika ya, bersediakan kita melakukannya? Dua pernyataan ini diterjemahkan Ivana Stojakovic dalam tiga bentuk karya seni berbeda - instalasi, diptych, dan quadriptych. Ketiganya dirangkum dalam satu tema yang sama, What Do You Think? Are Angel’s Wings Heavy or Light? Pada seri pertama, seniman Serbia yang lama menetap di Bandung ini menampilkan sebuah instalasi spasial terbentuk dari kertas-kertas yang dicetak eksprimental. Cetakan pada kertas ini dibuat menggunakan pelat kecil dengan teknik etching tekan manual. Lewat karya instalasi ini, kami diajak menghubungkan diri secara emosional dan sensual pada kedalaman guratan teksturnya yang seakan-akan membentuk sayap malaikat.
Dua karya yang terakhir merupakan seri karya yang dibingkai. Sama seperti seri pertama, diptych yang menjadi seri kedua What Do You Think? Are Angel’s Wings Heavy or Light? ini dibuat dengan teknik cetak eksperimental, serta ratusan lapis tinta hitam dan putih.
Sementara di seri ketiga, Ivana memadukan berbagai media (cat minyak, crayon, pigmen, grafit, dan cetak eksperimental) membentuk jejak-jejak hasil cetak yang menjadi interpretasinya dari kesan larutnya seseorang dalam kata-kata doa.Dalam pameran The Weightlessness: Rhymes and Rhytms of Paper, ketiga perupa ini berhasil menunjukan sudut pandang baru dalam memandang kertas. Bukan sebagai medium, kertas pun punya keindahan yang bisa muncul jika kita jeli memandang.