What To Do in Valentine’s Day (1): Berbagi Cinta Bersama Keluarga & Sahabat

Fimela Editor diperbarui 12 Feb 2013, 07:59 WIB
How: Ciptakan momen intim yang apa adanya. Why: Sangat jarang satu keluarga merayakan Valentine, keluargaku khususnya, malah nggak peduli 14 Februari ada apa. Namun, bukan berarti kita nggak bisa menghadirkan keintiman di hari itu. Tanpa disengaja, menu dessert kami—yang rutin makan malam bersama satu meja—tiap Valentine selalu cokelat, cookies, atau apa pun yang terkumpul dari teman-teman, gebetan, atau pasangan. Kalau tradisi di Indonesia, perempuan cenderung mendapat banyak kado daripada laki-laki, kan. Mungkin, tradisi ini bisa dicoba Fimelova supaya momen spesialnya bisa dirasakan sampai ke keluarga.-Nenny Krisna, logistic manager, 27 tahun-
How: Berbagi cinta ke siapa saja.Why: Hari kasih sayang selama ini identik dengan ungkapan sayang ke orang terdekat. Mengapa nggak mencoba berbagi dengan orang lain yang juga membutuhkan perhatian? Saya sendiri nggak termasuk yang merayakan secara spesial. Namun, kebetulan saya relawan di salah satu panti asuhan. Di sanalah saya berbagi kasih. Nggak cuma saat Lebaran, Natal, atau ulang tahun, di bulan penuh kasih sayang kita pun bisa memberikan perhatian untuk mereka-mereka yang nggak seberuntung kita. Sisi positifnya, kita diingatkan untuk mengasihi siapa pun. -Yohana Kurniawan, mahasiswi, 25 tahun-
How: Bersahabat dengan alam. Why: Naik gunung bisa jadi pilihan seru. Tahun lalu aku melakukannya dengan para sahabat. Kebetulan memang pengen momen yang berbeda. Suasana yang sunyi, tenang, dan dekat dengan alam menjadi latar pas untuk saling share dengan sahabat tentang apa yang selama ini menjadi uneg-uneg, cerita tentang apa pun, sambil menikmati keindahan alam. Penuh air mata, deh. Kalau kamu punya sahabat sejati, saling terbuka itu penting, dan momen-momen semacam itu bakal terus diingat sampai kapan pun. -Yohana Kurniawan, pramugari, 24 tahun-
How: Mengulang momen berkesan. Why: Aku ingat sekali dulu pernah gila-gilaan bersama sahabat: ke mall favorit kita berdua pakai seragam SMA buluk, padahal saat itu sudah kuliah semester akhir! Terus, nggak lupa juga saling bertukar Beng-Beng, yang juga favorit kita. Lucu, deh. Bagiku, mengungkapkan sayang ke orang terdekat nggak harus dengan kata-kata atau kado mahal sebenarnya, cukup menciptakan momen, dan membuat dia tersenyum dengan kehadiran kita. -Monica Clara, public relations, 26 tahun-
How: Mengungkapkan perasaan dengan cara beda. Why: Mengungkapkan perasaan adalah hal yang sangat wajar di Hari Valentine. Karena nggak biasa mengutarakannya langsung, aku biasanya membuat banyak surat untuk para sahabat tentang perasaanku ke mereka semua. Yang membuat berkesan, surat-surat itu aku desain satu per satu sesuai dengan karakter mereka. Surat bisa disimpan sampai kapan pun, beda dengan makanan yang bisa habis dalam hitungan detik. -Bernadetta S., freelance writer, 26 tahun-
How: Berbagi kebahagiaan. Why: Sibuk bekerja membuat waktu bertemu orang terdekat berkurang, bahkan jadi sangat jarang. Aku bahkan nggak pernah jadi pendengar yang baik untuk sahabat dan orangtuaku. Momen Valentine inilah yang pas untuk memberi perhatian lagi ke orang-orang yang mulai jauh dengan kita, meluangkan waktu khusus untuk mereka, aku rasa sudah cukup membuat mereka bahagia. Walaupun di hari biasa atau weekend hal itu juga bisa dilakukan, momen Valentine akan lebih berkesan karena dirayakan oleh banyak orang. Seolah cinta bertebaran di mana-mana! -Nanda Putri, editor buku, 24 tahun-
Sudah mulai menciptakan gambaran akan bersama siapa dan melakukan apa di hari kasih sayang nanti? Without Valentines Day, February would be... well, January… (or March, April, Mei, etc.), kata komedian, aktor, sekaligus penulis Jim Gaffigan. Februari ada untuk membuat harimu istimewa, untuk mengingatkan ada cinta yang terus hidup di antara aku, kamu, dan mereka. Apa pun momennya, hadirkan cinta yang membuat semua terlihat begitu menyenangkan, dan pantas dikenang!