Salah satunya adalah proyek Mass Rapid Transit atau yang dikenal sebagai MRT. Sebelumnya, proyek monorel yang ditargetkan akan memajukan bidang transportasi gagal diselesaikan, sehingga pembuatan MRT ini menjadi pengganti rencana pembangunan tersebut. Jalur MRT akan membentang sepanjang 110,8 kilometer, yang terdiri dari koridor selatan-utara dan koridor timur-barat.
Transportasi berbasis rel ini juga akan melewati dua tahap pembangunan, yang dikabarkan akan mulai dilaksanakan pada tahun ini. Tahap pertama adalah dengan menghubungkan akses dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI, yang rencananya sudah mulai beroperasi pada akhir 2016. Selanjutnya tahap kedua adalah menghubungkan akses dari Bundaran HI ke Kampung Bandan, yang ditargetkan dapat mulai digunakan pada 2018 mendatang.
Proyek pembangunan 6 ruas jalan tol juga merupakan salah satu ide untuk mengubah infrastruktur kota Jakarta. Jalan tol sepanjang 75 kilometer ini, akan dilengkapi dengan akses kendaraan umum bis Transjakarta Express. Jika proses negosiasi dengan pemenang tender yaitu PT Jakarta Tollroad Development (JTD) berhasil, maka pembuatan akan mulai dilakukan bulan Juli tahun ini.
Seperti halnya proyek MRT, pembangunan jalan tol ini juga akan dilakukan secara bertahap. Dengan membangun ruas Semanan-Sunter dan Sunter-Pulo Gebang terlebih dahulu, efektivitas infrastruktur tersebut akan dapat diketahui pada 2016 nanti. Jika berhasil mengurangi kemacetan, akses Pulo-Kampung Melayu dan juga Kemayoran-Kampung Melayu akan menyusul pada 2018. Ruas Tanah Abang-Ulujami serta Pasar Minggu-Casablanca, direncanakan sebagai tahap selanjutnya yang beroperasi pada 2021.
Mengenai antisipasi kondisi banjir yang diprediksi akan semakin mengancam keberadaan kota Jakarta, pemerintah telah merencanakan pembangunan Tanggul Laut Raksasa atau yang biasa dikenal sebagai Giant Sea Wall. Tanggul raksasa ini rencananya akan dibangun sepanjang pantai utara Jakarta. Dengan memiliki panjang 35 kilometer, tanggul ini diharapkan dapat membendung laut di pantai utara Jakarta. Karena kawasan pesisir Jakarta merupakan wilayah yang paling rawan terhadap ancaman banjir tersebut.
Pembendungan akan mulai dilakukan dari wilayah Tanjung Burung, Tangerang, hingga ke Tanjung Priok. Tahap selanjutnya adalah membendung dari wilayah Tanjung Priok hingga Muara Gembong, Bekasi. Tahap perencanaan konsep proyek ini diharapkan selesai bulan November tahun ini dan bisa mulai dikerjakan pada 2014. Diprediksikan akan memakan waktu 10 tahun, tanggul raksasa ini baru akan efektif pada 2025 mendatang. Well, let’s hope for a better future Fimelova!