What Lip Sync? Penampilan Beyonce di Super Bowl Lebih Bagus Daripada Madonna!

Fimela Editor diperbarui 05 Feb 2013, 04:00 WIB
Bahkan, saking tertekannya Beyonce menjelang Super Bowl ke-47 ini, membuatnya tak sabar agar 3 Februari 2013, tanggal menurut waktu setempat Super Bowl diselengarakan, cepat berakhir. Di konferensi pers pra Super Bowl, Beyonce dengan jujur mengatakan kalau ia ingin tugas “penting” di event olahraga tersebut bisa segera beres. “Saya nggak sabar semua ini berakhir. Saya ingin menghabiskan waktu dengan putri saya. Saya sangat rindu dengannya dan selalu mengatakan kepadanya kalau ibunya sekarang sedang sangat sibuk dan berjanji tak sibuk lagi setelah hari Minggu jam 9 malam,” ujarnya sentimental.
Beban yang ditanggungnya memang berat, karena majalah “Rolling Stones” mengatakan bahwa halftime show di tahun 2013 ini akan menjadi yang paling besar daripada tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, bila dibandingkan penampilan Madonna di tahun lalu atau Janet Jackson bersama Justin Timberlake yang berujung skandal besar di tahun 2004 akibat peristiwa wardrobe malfunction yang membuat buah dada sebelah kanan Janet went global.
Finally, hari-hari yang ditunggu itu datang juga. Beyonce dengan mulus menuntaskan tugasnya sebagai penyanyi. Selama kurang lebih 14 menit, Beyonce membuat puluhan ribu penonton di stadion untuk tak berhenti berteriak menyoraki penampilannya. Menyanyikan beberapa hits single-nya secara medley, suasana dipanaskan dengan nada pembuka dari single “Who Run The World (Girls), dilanjutkan dengan “Crazy In Love”, “Baby Boy”, “Hello”, dan banyak lagi. 
Yang menjadi gong, bisa dibilang saat Kelly Rowland dan Michelle Williams, personil Destiny’s Child yang menaungi karier bermusik Beyonce di tahun 2000-an awal, muncul dan menyanyikan dua single mereka, dilanjutkan “Single Ladies” dengan format trio yang menjadi track pengantar mereka turun panggung. Sebenarnya, penampilan mereka tak terlalu mengejutkan juga, karena sudah banyak yang memprediksikan kalau Destiny’s Child akan reuni di kesempatan ini, dan nyatanya benar.
Cemerlangnya penampilan Beyonce menjadi sinyal baik untuk kariernya sepanjang tahun ini. Memulai awal tahun dengan “terpeleset” sedikit oleh peristiwa lip sync, Beyonce membayarnya dengan penampilan super fierce dan menawan. Kebahagiaan Beyonce pun sangat jelas tak bisa dibendungnya, dengan mem-posting beberapa foto di belakang panggung setelah penampilannya, salah satunya adalah fotonya bertiga bersama Kelly dan Michelle melompat kegirangan.
Beyonce juga menumpahkan ekspresi kesenangannya melalui surat yang ditulis tangan olehnya, menggambarkan kebanggaannya kepada sesama rekan selebriti dari ras Afrika-Amerika, yaitu Jennifer Hudson, Alicia Keys, serta Kelly dan Michelle karena tampil dengan bagusnya di acara sangat nasionalis seperti Super Bowl. Terdengar sedikit memuat paham politik berdasarkan ras, namun itulah Beyonce. Ia memang berpolitik dengan musiknya. “What a proud day for African American women!!!”, serunya.
Nyatanya, Beyonce memang mendapatkan pujian dari dunia politik. Michelle Obama yang meluangkan khusus waktunya untuk menyaksikan Super Bowl dengan menggelar acara nonton bersama di Gedung Putih, langsung mengutarakan kebanggaannya sebagai Ibu Negara dan seseorang yang mengenal Beyonce secara pribadi atas penampilan penyanyi tersebut. Via Twitter, Michelle menuliskan, "'Watching the #SuperBowl with family & friends. @Beyonce was phenomenal! I am so proud of her! -mo,". “Kecurangan” lip sync Beyonce di acara inagurasi, terbayar sudah.
Beyonce benar-benar dipuja. Dari segi kostum, ia berhasil menunjukkan kekuatannya sebagai seorang perempuan. Sex appeal miliknya yang disadari benar adalah aset terbaik, disanjung dengan body suit kombinasi kulit dan renda kreasi desainer langganannya, Rubin Singer. Kostum itu terinspirasi dari salah satu tokoh pejuang perempuan dari mitologi Norwegia yang pemberani dan kuat. Singer menganggap bahwa karakter itu serupa dengan kepribadian Beyonce yang kuat, fokus, dan menarik secara seksual.
Para selebriti ramai-ramai mengirimkan pujian untuknya. Oprah, Kim Kardashian, Jessie J, hingga Demi Lovato, memuja betapa maksimalnya Beyonce mengguncang halftime show. Insiden mati lampu yang sempat terjadi di kuarter ketiga pertandingan, dipuntir menjadi lelucon dengan mengatakan bahwa penampilan mematikan dari Beyonce-lah yang menjadi sebab listrik padam.
Yang lucunya, ada saja yang memperhatikan bahwa dua nama paling berpengaruh di Twitter, media sosial yang menjadi ajang tumpah ruahnya antusiasme terhadap acara ini, absen untuk berkomentar. Mereka adalah Justin Bieber dan Lady Gaga, yang hingga acara selesai tak menampakkan tanda-tanda kehidupan. Bieber tampaknya terlalu sibuk dengan kehidupan pribadinya yang akhir-akhir ini diisi oleh sikap rebelious. Sementara Gaga, entahlah. Yang pasti, Beyonce berhasil mengalahkan Madonna di Super Bowl.  Karena seperti diketahui, tahun lalu Madonna dikatakan mengandalkan pre recorded track suaranya alias ia lip sync saat tampil di halftime show. Sedangkan Beyonce, tak ada lagi yang menyangsikan kalau ia adalah penyanyi dengan kelas tersendiri.