Loemongga Diet jangan terlalu ekstrim, nanti justru malah sakit. Seperti saya, yang memilih diet senormalnya saja, dengan selalu makan nasi merah dan perbanyak sayur. Juga, berhenti makan di atas jam 7 malam. (Fotografi: Windy Sucipto)
Sigi Saya menjalani pola pengurusan badan dan diet yang salah hingga usia saya 25 tahun. Setelah keluar dari “masa kegelapan” itu, baru saya jelas bisa melihat kalau kurus bukan tujuan utama saya, tapi sehat. (Fotografi: Bona Soetirto)
Marischka Prudence Diet dalam konteks untuk menurunkan berat badan nggak pernah saya lakukan, karena saya justru ingin berisi dan malah susah. (Fotografi: Windy Sucipto)
Deasy Novianti Diet sama sekali bukan untuk saya, karena saya termasuk orang yang susah sekali untuk menjaga agar berat badan nggak turun. Kondisi saya sekarang masih terhitung “tekor”, karena belum berada di berat badan yang ideal. (Fotografi: Windy Sucipto)
Davina Diet itu harus tetap makan, tapi pilihan makannya dipilih. Saya memilih untuk menghindari daging merah, karena juga sekalian ingin menjadi vegetarian. (Fotografi: Windy Sucipto)
Indy Barends Saya hanya mau diet kalau caranya nggak menyiksa saya. Saya ingin kurus, tapi juga harus bahagia. (Fotografi: Novi Komala)
Aelke Mariska Saya sangat familiar dengan diet karena sadar bahwa tubuh ini harus dijaga, baik dari segi bentuk maupun kesehatannya. Saya sudah tak lagi mengonsumsi nasi dan lebih mengonsumsi protein. (Fotografi: Windy Sucipto)