Taman Puring (Jl. Kyai Maja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan) Taman ini sebenarnya memiliki pepohonan yang tinggi, sehingga warga dapat menghirup udara segar. Namun, suasana nyaman ketika kita berada di sana dapat terganggu dengan banyaknya coretan yang hampir ada di sepanjang tembok pembatas taman, dan sampah-sampah yang berceceran karena tidak disediakan tempat pembuangan sampah. Lokasi taman yang berdekatan dengan pasar justru membuat taman ini dipadati polusi. Petugas sekitar mengatakan bahwa paling tidak tiga hari sekali mereka harus mengecat ulang coretan yang ada di sekitar taman. Memang menjaga taman tidak hanya bisa mengandalkan pemerintah setempat, tapi pelestarian taman juga harus dilakukan oleh masyarakat sekitar.
Taman Pakubuwono VI (Jl. Taman Pakubuwono VI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan) Taman kota yang tidak terawat juga dapat dilihat dari keadaan taman ini. Di Taman Pakubuwono VI, banyak lampu taman yang pecah atau bahkan hilang dari tempatnya. Coret-coretan di sepanjang tembok dan fasilitas taman dan tumpukan sampah memang sudah menjadi pemandangan sehari-hari, sama dengan keadaan taman tidak terurus lainnya. Seperti halnya taman kota tidak terurus lainnya, kumuhnya taman justru menjadi tempat berkumpulnya para gelandangan. Membuat taman yang diberikan untuk warga tersebut terasa tidak aman, apalagi nyaman.
Taman Sumur Bor (Jl. Sumur Bor, Kalideres, Jakarta Barat) Sangat disayangkan, mulai banyak area terbuka hijau di Jakarta Barat yang mulai beralihfungsi. Beberapa zona mulai dibangun apartment atau gedung-gedung pusat perbelanjaan. Jika Taman Sumur Bor, Cengkareng tidak segera di dikelola dengan baik, maka satu lagi lahan hijau di Jakarta dapat dialihfungsikan. Rumput-rumput taman bukan hanya tidak terurus, tapi bahkan terlihat seperti gundul. Padahal salah satu tujuan dari dibuatnya taman kota adalah sebagai pengadah air hujan agar tidak banjir. Di samping taman juga terdapat kali yang airnya sudah hitam dan berbau.
Komunitas Peta Hijau Jakarta (PHJ) hanya merekomendasikan sekitar 0,2% dari 350 taman yang ada di Jakarta disebut layak untuk dikunjungi. Hal ini berdasarkan kemampuan taman sebagai ekosistem flora dan fauna, juga udara bersih dan sehat untuk dihirup oleh masyarakat. Taman yang direkomendasikan di Jakarta, termasuk Taman Suropati, Taman Langsat, Taman Mentang, dan Taman Monumen Nasional. Bukan hanya sebagai keseimbangan ekosistem, taman kota juga dibutuhkan untuk estetika kota. Melihat keadaan taman kota sekarang yang mengenaskan, sepertinya peremajaan taman kota perlu dilakukan. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah memerintah Dinas Pertamanan dan Pemakaman untuk membangun taman dan menanam banyak pohon di Jakarta. Lahan-lahan yang menjadi target utama adalah daerah-daerah bekas proyek yang sebelumnya harus menebang banyak pohon. Akan ada sekitar 35 pembangunan taman di Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Jakarta Selatan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Catharina Suryowati. Nantinya taman-taman yang akan dibangun akan dilengkapi dengan fasilitas yang benar-benar ditujukan untuk keluarga, bahkan ada wacana pemasangan wi-fi. Yang tengah dilakukan oleh pemerintah sekarang adalah penjajakan dan riset lahan-lahan yang memungkinkan sekaligus dibutuhkan sebuah taman. Proyek-proyek ini diharapkan dapat dinikmati di tahun 2013. Kita tunggu saja! Foto: Berbagai sumber