Pi adalah satu-satunya orang yang selamat dan terombang-ambing di atas sekoci di Samudera Pasifik bersama seekor hyena, orangutan, zebra, dan harimau Bengali bernama Richard Parker, hingga akhirnya hanya tinggal dirinya dan Richard Parker-lah yang sanggup bertahan. Berbekal pengetahuannya tentang hewan, Pi bertahan hidup selama 227 hari bersama Richard Parker dan mengalami pengalaman spiritual yang luar biasa. Akhirnya ia selamat setelah terdampar di wilayah pantai Mexico, dan Richard Parker meninggalkannya begitu saja.
Ia kemudian diselamatkan oleh penduduk sekitar dan harus menjalani serangkaian interogasi dari perusahaan pemilik kapal. Namun, ia menceritakannya dalam dua versi. Pertama, mengenai kebenaran yang seolah mustahil dan dibuat-buat tapi fantastis, dan yang kedua, cerita dibuat sesuai keinginan pendengar. Mana kemudian yang merupakan kebenaran sejati? Seperti itu pulalah iman atau kepercayaan manusia akan adanya Tuhan. Mau menjadikan-Nya nyata dengan segala macam keajaiban yang seringkali terjadi di luar nalar, atau memilih hidup dengan segala hal yang sesuai nalar, tapi tak pernah merasakan keajaiban?
Kisah yang sebagian besar berlangsung di Samudera Pasifik itu menjadi menarik karena menyajikan tayangan menegangkan, miris, menggelikan, sekaligus luar biasa dengan pemandangan laut yang begitu indah. Bisa kita saksikan saat ia berusaha menaklukkan Richard Parker, saat membunuh ikan pertama kalinya padahal ia seorang vegetarian, maupun saat Richard Parker meninggalkannya begitu saja tanpa “salam” perpisahan, sangat menyentuh. Tak heran, film ini digarap oleh tangan dingin Ang Lee, sutradara Taiwan yang pernah meraih Oscar. Wajar pula kalau kemudian Life of Pi menjadi film terbaik saat ini, yang juga diprediksi akan mendapat tempat spesial dalam Academy Awards 2013.
Menjual kisah filosofis dan elemen artistik, Ang Lee mampu menyeimbangkan kedalaman cerita dan nilai artistiknya. Jadi, rugi kalau kamu tak merasakan langsung hasil karya Ang Lee dalam format 3D. Menonton dengan format 3D, kamu akan merasakan langsung ada di sekitar hewan-hewan mengagumkan, hingga merasakan adrenalin ketika berada di lautan yang sangat luas dengan bahaya yang sewaktu-waktu mengancam, juga keajaiban alam yang bisa tiba-tiba kamu temukan di sana. Akting Gautam Belur, Ayush Tandon, Suraj Sharma, dan Irrfan Khan sebagai Pi dari kecil sampai kemudian berkeluarga dan menjadi seorang dosen di Kanada pun patut diacungi jempol. Apalagi, akting Suraj Sharma sebagai Pi yang terdampar, begitu baik padahal film ini adalah debut pertamanya.
Mengisi liburan dengan tontonan yang sarat pesan dan pelajaran hidup, kenapa tidak? Tak perlu khawatir film ini membuatmu berpikir terlalu berat hanya karena elemen filosofis dan agamisnya. Karena, Ang Lee menyajikannya begitu natural dan akan mengena tanpa perlu repot-repot menafsirkannya. Cukup tonton, dan kamu akan langsung memahami dan menikmati kisah demi kisahnya. Alur yang simpel dan humor yang tak lupa disajikan menghilangkan kesan serius. Film berkualitas yang sangat sayang kalau kamu lewatkan! Enjoy the movie, dan share kesanmu setelah menyaksikannya langsung, Fimelova!