Masalah seperti ini nggak selesai ketika memasuki masa menstruasi. Memasuki hari pertama dan hari kedua menstruasi pun ada sebagian perempuan yang mengalami kram perut. Tingkat nyeri saat kram perut setiap perempuan berbeda-beda, ada yang hanya satu hari dan tidak mengalami sakit yang berarti. Namun, ada juga yang mengalami nyeri sepanjang menstruasi. “Kram atau nyeri perut saat haid yang disertai mual, muntah, diare, pusing disebut dengan dismenore. Hal ini wajar dikarenakan kotraksi rahim yang bertujuan untuk proses pelepasan dinding rahim (endometrium) . Untuk berkontraksi dibutuhkan zat kimia yang disebut prostaglandin. Nah, inilah yang menimbulkan rasa nyeri di perut. Hanya saja setiap orang memunyai kadar prostglandin yang berbeda dan ini pula yang membuat kadar nyeri kram perut tiap orang pun berbeda. Tapi, jika memang rasa sakit sudah menyebabkan pingsan, lebih baik segera periksa ke dokter kandungan untuk pengecekan rahim lebih lanjut,” dr. Raden Kusumadewi, menjelaskan.
Dokter Dewi menjelaskan, normalnya jaraknya antara menstruasi setiap bulan adalah 28 hari. Namun, tentu ada sebagian di antara kamu yang mengalami ketidaklancaran datang bulan. “Menstruasi yang tidak teratur atau disebut juga oligomenore. Salah satu penyebabnya adalah tingkat stress karena stres bisa menimbulkan ketidakseimbangan kerja hormon. Selain stress, ada beberapa penyebab lain yang membuat menstruasi datang tidak teratur, seperti penurunan berat badan secara drastis dan kelainan pada rahim,” dr. Dewi kembali menjelaskan.
Untuk mengurangi nyeri akibat kram perut, para perempuan pun menempuh berbagai macam cara, misalnya saja olahraga, minum obat penahan rasa sakit, dan soda. “Untuk mengurangi rasa nyeri akibat kram perut, biasanya kami (dokter) akan menganjurkan untuk mengonsumsi obat penahan rasa sakit dan olahraga jika memang sakit yang ditimbulkan sudah mengganggu. Mungkin memang ada perempuan yang mengonsumsi soda untuk mengurangi rasa sakit, tapi di dunia kedokteran, kami tidak pernah menganjurkan pasien untuk mengonsumsi soda,” ujarnya.
Selain konsumsi obat, meminum soda, dan berolahraga, ada beberapa orang awam yang mengatakan bahwa cara lain untuk menekan rasa sakit saat menstruasi adalah dengan hamil. Benarkah hamil bisa mengurangi nyeri akibat kram perut? “Pada pasien yang mengalami nyeri kram perut karena kista memang disarankan untuk hamil. Karena saat kehamilan, kista bisa mengecil tetapi juga bisa membesar, tergantung respon hormon. Tapi, pada sebagian besar kasus, saat terjadi kehamilan, kista mengecil dan inilah yang menyebabkan rasa sakit berkurang,” dr. Dewi kembali menjelaskan.
So, masih belum mau hamil dan nggak mau tergantung obat-obatan penahan rasa sakit terus-terusan kan? Mungkin mulai sekarang, mencoba olahraga secara teratur nggak ada salahnya. Selain tubuh sehat, kamu juga akan mendapatkan bonus tubuh ideal serta berkurangnya rasa nyeri karena kram perut saat datang bulan.