Naomi Watts - Princess Diana Mengawali kariernya sebagai bintang opera sabun, pantas saja kalau Naomi kegirangan setengah mati saat dipercayakan peran menjadi Putri Diana. Dan, Naomi sekejap seolah menjadi body double mantan istri Pangeran Charles tersebut saat pertama kali terlihat berkostum dan bergaya persis seperti Diana. Sama seperti Lindsay, Naomi masih wira-wiri di lokasi syuting untuk film ini, namun sudah mendapat potensi kecaman karena sudut pengangkatan cerita film dari hubungan perselingkuhannya dengan seorang ahli bedah jantung, Dr. Hasnat Khan dan masa-sama ia menjalani hubungan dengan Doddy Al Fayed hingga meninggal di usia 36 tahun. Belum juga selesai filmnya tapi sudah banyak dibicarakan, bisa saja film ini akan untung secara penjualan.
Michelle Williams - Marilyn Monroe Bagi Michelle, memerankan Marilyn Monroe, idolanya sejak kecil, adalah sebuah pencapaian terbesar dalam kariernya berakting. Istilahnya, ia sudah mempersiapkan diri seumur hidupnya untuk bisa mendapat kesempatan menduplikat Monroe. Selama 10 bulan syuting, Michelle yang saat itu diwawancarai oleh media cetak Prancis, ”Le Figaro”, mengakui bahwa jantungnya tak bisa ditahan untuk tidak berdetak cepat karena menganggap ini adalah ujian besar sekaligus berkah luar biasa untuknya. Hasilnya, “My Week with Marilyn” berhasil menjadi film box office di Amerika Serikat dan Inggris dengan berbagai review positif dari kritikus film, tentu saja itu sedikit banyak berkat totalitas acting Michelle menjadi sex symbol abadi itu.
Angelina Jolie - Mariane Pearl Tidak selalu seorang aktris akan selalu bertambah cantik ketika berperan di sebuah film biopik. Contohnya Angelina Jolie yang menjawab tantangan untuk menjadi Mariane Pearl, seorang jurnalis Prancis yang karya memoirnya difilmkan dalam judul “A Mighty Heart”. Film yang mengisahkan tentang kronologi suami Mariane, Daniel Pearl, yang diculik dan dibunuh oleh teroris di Pakistan pada tahun 2002, mempercayakan ketajaman mata dan sosok Jolie untuk memerankan Mariane. Sayangnya, film ini kurang sukses di pasaran, namun dengan gemilang memperlihatkan kualitas akting Jolie.
Nicole Kidman - Virginia Woolf Serupa dengan Jolie, Nicole Kidman tampaknya bosan hanya berperan sebagai perempuan cantik dan diidolakan sepanjang karier beraktingnya. Maka, ia pun dengan berani bertransformasi total menjadi penulis feminis Inggris terkenal, Virginia Woolf, dalam “The Hours”. Di sepanjang film drama beralur cukup lambat ini, Nicole tampil berbeda dengan tata rias hidung, mata, bibir, dan mulut yang sayu menyerupai Woolf. Film ini pun lalu berhasil mengantarkan Nicole meraih Best Actress dalam ajang Oscar tahun 2003.
Katie Holmes - Jacqueline Kennedy Tahun lalu, Katie Holmes berbahagia karena terpilih memerankan Jacqueline Kennedy dalam sebuah mini seri produksi The History Channel, “The Kennedy’s”. Sama seperti kebanyakan aktris yang terpilih berperan sebagai figur ikonik dunia, Katie Holmes dikabarkan sangat bahagia bisa berkesempatan menjadi Jackie. Terdapat juga kesamaan jalan hidup antara Katie dan Jackie, yaitu sama-sama seorang perempuan yang menikah laki-laki fenomenal, menjadi ibu yang total untuk anaknya, juga dikenal sebagai ikon mode. Sayangnya, kebahagiaan Katie untuk berperan dalam serial tersebut, sedikit terganggu dengan penilaian negatif dari para kritikus media berpengaruh di Amerika yang mengatakan bahwa Katie kurang terhubung dengan peran dan kctor pendampingnya yang memerankan John F. Kennedy, suami pertama Jackie.
Beyonce Knowles - Etta James Beyonce jelas bukan musisi yang puas dengan perolehan piala Grammy dan jumlah penjualan CD yang tinggi. Ia pun mengiyakan untuk berakting dan tak tanggung-tanggung, langsung berkesempatan berperan sebagai Etta James, musisi asal Amerika beraliran blues dan R&B. Karena saat Beyonce berperan dalam film sang tokoh penting masih hidup, berbagai pemberitaan banyak yang membandingkan lebih bagus mana antara James atau Beyonce dalam menyanyikan single demi single selama film “Cadillac Records” itu. Bahkan, James digosipkan sedikit cemburu dengan Beyonce. Tapi, prasangka buruk itu hilang dengan sendirinya, karena Beyonce dengan sigap mengucapkan belasungkawa saat James meninggal awal tahun ini karena leukemia.