Semangkuk sereal setiap hari akan mengurangi kolesterol dalam tubuh. Sereal bukanlah obat atau penyembuh kondisi tubuh yang kelebihan kolesterol, tapi bisa sedikit menguranginya, asal dilakukan dengan intensif dan disiplin. Selain itu, ditambahkan oleh ahli gizi Hindah Muaris, untuk membuat hasilnya makin maksimal, kamu perlu mengimbanginya dengan olahraga rutin dan diet sehat, bila perlu.
Jahe dan bawang putih dapat menurunkan kolesterol. Banyak yang bilang, bahwa bahan-bahan herbal seperti bawang putih dan jahe dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Namun, para praktisi kesehatan nggak menganjurkannya, karena belum ada bukti ilmiah yang pasti mengenai hal itu. Mungkin ada suplemen yang diolah dan dimodifikasi dengan campuran bahan lain yang mengandung unsur-unsur herbal tersebut, yang kemudian dapat berfungsi menurunkan kolesterol. Namun, fungsi asli dari bahan-bahan itu tetap belum menunjukkan adanya hubungan dengan penurunan kadar kolesterol dalam darah.
Kalau total jumlah kolesterol kita normal, kita nggak berisiko penyakit jantung. Sebenarnya, kesehatan jantung dapat diukur dari perbandingan kadar kolesterol jahat (LDL), kolesterol baik (HDL), dan trigliserida dalam darah. Ada juga penghitungan non-HDL, yang diperoleh dari mengurangi jumlah HDL dari jumlah total kolesterol. Banyak kardiologis yang bilang, bahwa jumlah non-HDL yang lebih dari 30 poin di atas LDL-lah yang berperan menyebabkan serangan jantung. Jumlah ini biasanya terdapat pada orang-orang yang obes.
Orang yang kolesterolnya tinggi sebaiknya menghindari beberapa jenis seafood, seperti kerang dan udang. Seperti telur, udang memang mengandung kolesterol yang cukup tinggi, tapi nggak seburuk yang kita kira. Udang bisa meningkatkan LDL atau kolesterol jahat, jika disajikan dengan banyak butter atau digoreng. Di samping itu, kebaikan udang terletak pada kandungan minyak ikan alaminya yang baik untuk tubuh. Jadi, udang bisa masuk dalam menu diet kamu, asal kamu nggak menyajikannya dengan tambahan lemak yang terlalu banyak.
Kolesterol yang tinggi meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Sebenarnya, yang paling berpengaruh dalam risiko penyakit diabates, khususnya tipe 2, adalah faktor genetik, bukan kolesterol semata. Kalau kadar trigliserida (lemak tubuh yang erat kaitannya dengan kolesterol) kamu cenderung tinggi sementara HDL atau kolesterol baikmu rendah, kamu mungkin bisa berisiko diabetes, meski ini nggak selalu terjadi. Yang pasti, semakin sehat dan aktif tubuhmu, semakin bisa kamu menghindari risiko penyakit ini. Jadi, jangan malas olahraga ya!