Donna KaranTerlahir dari keluarga fashion, ibunya adalah mantan model dan ayah tirinya memiliki profesi sebagai desainer untuk baju laki-laki, membuat Donna putus sekolah pada umur 14 tahun dan sudah menjual pakaian. Label ini dicintai oleh perempuan karena dia adalah salah satu desainer yang mengerti betul siluet yang flattering di tubuh perempuan. Donna pula yang menciptakan 7 items yang harus dimiliki semua perempuan, yaitu bodysuit, wrap skirt, chiffon blouse, longer jacket, legging, blazer dan gaun. Semua pakaian yang akan dilansir harus membuat Donna terlihat lebih kurus sebelum masuk ke dalam tahap produksi. Dia sangat percaya akan filosofi budaya Timur dan kerap melakukan meditasi untuk menenangkan pikiran. Kantor dan rumahnya juga ditata sesuai dengan aturan Feng Shui, dan yang terakhir dia gemar pergi ke tempat karaoke dan tidak pernah absen menyanyikan lagu Jolene milik Dolly Parton.
Diane Von FurstenbergWrap dress adalah inovasi jenius yang terlahir dari label ini. Gaun ini memiliki impact yang hampir sama dengan LBD dan bisa dikenakan oleh seluruh perempuan dengan figur yang berbeda. Pada tahun 1976 dia berhasil menjual 5 juta gaun ini dan Diane langsung ditunjuk sebagai cover majalah Newsweek dan The Wall Street Journal. Modal awal bisnisnya dia dapatkan lewat pernikahan pangeran Egon Von Furstenberg dan mewarisi kekayaan lewat brand mobil Fiat. Dia juga terkenal sebagai desainer yang peka terhadap masalah kultur dan sering membuat kegiatan amal. Selain menciptakan koleksi yang digilai perempuan, Diane juga selalu memastikan bahwa para laki-laki juga menyukainya. To keep her sane dia mengisi waktu luangnya dengan yoga sambil ngobrol di telepon (dia bisa melakukan head stand sambil mengobrol di telepon).
Karl LagerfeldTidak ada orang sesibuk Karl Lagerfeld di dunia fashion. Dia mengepalai label Chanel, Fendi dan masih memiliki waktu untuk lininya sendiri. Lalu bagaimana dia membagi waktu dan masih tetap menciptakan kreasi yang membuat sensasi? Dia tidak bersosialisasi, kecanduan membaca buku dan memiliki koleksi lebih dari 30,000 buku. Dia selalu membawa 4 iPhone, 3 iPod, dan 1 iPad (meskipun dia memiliki 30 iPad yang digunakan sebagai photo books dan diaries) yang berisikan musik, foto atau buku yang mampu membuatnya terinspirasi. Sangat tidak suka bepergian karena menurutnya itu sangat membuang-buang waktu dan dia lebih suka menghayal dari jendela rumahnya. Jadi kalau memang kamu ingin mengundangnya sudah tertulis di kontraknya kalau dia membutuhkan jasa private jet. Sangat jarang membuang waktunya berbicara di telepon, dan dia selalu menyiapkan pensil dan notepad di sebelah ranjangnya, karena saat dia tidur dia suka mendapatkan inspirasi dan itu akan langsung ia tuangkan lewat sketsa-sketsa.
Michael KorsMichael Kors adalah salah satu label asal Amerika yang paling sukses dan berhasil menggambarkan gaya chic dan sophisticated tanpa meninggalkan gaya sporty khas negara ini. Cara yang ia tempuh sehingga labelnya dikenal secara internasional adalah memaksa teman editornya, Anna Wintour yang dulu masih bekerja di New York Magazine untuk menulis tentang label ini di majalahnya. Untuk tetap membuat label ini tetap hip dia bergabung sebagai juri dalam reality show Project Runway.
Miuccia PradaBerawal dari perusahaan luxury leather goods yang didirikan oleh kakeknya pada tahun 1913, kini label ini masih dan akan terus berinovasi dan membuat histeris para pecinta fashion setiap musimnya. Awalnya Miuccia yang memiliki gelar PhD jurusan Political Science memilih bergabung dengan partai komunis dan melakukan pertunjukan pantomim. Namun paksaan dari keluarga yang akhirnya membuat dia bergabung dengan perusahaan ini. Rahasia sukses dia yang paling utama adalah tidak terlalu menganggap fashion terlalu serius dan dalam setiap koleksinya harus ada unsur fun (ingat motif pisang dan monyet dua musim yang lalu?). Dia juga memiliki suami dan juga partner bisnis Patrizio Bertelli yang membantu memajukan perusahaan ini. Dan yang terakhir adalah dia memiliki alter ego, dan menumpahkan gaya personalnya lewat lini Miu Miu (Miu adalah nama panggilannya).
Sonia RykielSonia Rykiel tergolong desainer yang eklektik, rambut merahnya dibiarkan terurai tidak beraturan dengan bentuk trapezium yang tidak pernah berubah. Dia dijuluki sebagai "Queen of Knits" dan menjadi label pertama yang menempatkan jahitan pada bagian luar pakaian dan mencetak kata-kata dan gambar di atas bahan rajut. Ingin tahu kunci sukses yang dipegang perempuan kelahiran Paris ini? Seks, rajin membaca, jarang mencuci rambut dan dia sangat spiritual. Sebuah kombinasi yang cukup ajaib!
Valentino GaravaniDia berhasil menjual labelnya pada tahun 1998 dengan harga £211 juta. Kemudian dia adalah desainer pertama yang “mendikte” perempuan harus selalu tampil cantik dan elegan. Gaun merah sudah menjadi DNA label ini, dan inspirasi datang pada saat Valentino masih sekolah dia melihat sosok perempuan dalam balutan gaun velvet warna merah. Perempuan itu terlihat glamorous dan seksi, lalu semenjak itu gaun merah tidak pernah absen dari koleksinya. Meskipun dia sudah pensiun, Valentino selalu bisa melepas rasa jenuh pada 6 anjing pug yang ia beri nama Milton, Monty, Maude, Margot, Maggie, dam Molly.