Christine Hakim Angkat Kehidupan Individu Autistik dalam Film

Fimela Editor diperbarui 20 Mar 2012, 08:30 WIB
Mercury Rising, 1998Simon (Miko Hughes) adalah seorang anak laki-laki autistik berusia sembilan tahun dan yatim piatu. Ia berhasil memecahkan kode rahasia pemerintah yang tersembunyi dalam sebuah puzzle di majalah. Ini membuatnya diburu oleh agen NSA (National Security Agency), Nicholas Kudrow (Alec Baldwin), yang mengatakan bahwa kode tersebut melindungi sistem operasi Amerika di seluruh dunia. Simon pun bersembunyi sampai akhirnya ditemukan oleh agen FBI, Art Jeffries (Bruce Willis), yang kemudian berusaha menyelamatkannya dari kejaran Nicholas. Diadaptasi dari novel Simple Simon yang ditulis oleh Ryne Douglas Peardon, film ini membuktikan bahwa ada individu autistik yang memiliki tingkat kecerdasan kognitif yang tinggi.
The Other Sister, 1999Disutradarai Garry Marshall, cerita dimulai ketika Carla (Juliette Lewis) dikeluarkan dari sekolah khususnya dan kembali ke rumah keluarganya. Ibunya yang perfeksionis, Elizabeth (Diane Keaton), menuntutnya untuk belajar seni, menekuni tenis, dan menjadi semua yang ia inginkan. Namun ia juga selalu beranggapan, bahwa Carla yang sudah berusia 24 itu, adalah anak yang akan selalu membutuhkan pengawasan dan perlindungan orang tua seumur hidupnya, karena kondisi autistik yang dialaminya. Film ini mengisahkan perjuangan Carla untuk bisa menjadi sehebat dan tampak senormal kakak perempuannya, khususnya ketika ia membuktikan diri saat harus masuk kuliah, dan jatuh cinta pada teman laki-lakinya yang juga punya kondisi yang sama dengannya. Banyak yang memuji Juliette Lewis lewat perannya yang natural ini.
Mozart and The Whale, 2005Ini adalah kisah cinta Donald (Josh Hartnett) dan Isabelle (Radha Mitchell), dua orang berkebutuhan khusus dengan sindrom Asperger, salah satu gejala autisme yang berefek pada kesulitan berkomunikasi. Donald adalah seorang supir taksi yang ramah dan bersahaja. Menyadari kesulitan yang dialaminya sehubungan dengan sindrom tersebut, ia membentuk sebuah autism support group, untuk menjadi tempat bertukar pengalaman bagi sesama individu autistik. Dan Donald pun kemudian mempelajari hal baru dari group yang ia bentuk itu, bahwa cinta bisa menjadi sangat membahagiakan sekaligus menyedihkan---melalui kehadiran Isabelle pada salah satu pertemuan.
Adam, 2009Hugh Dancy memerankan Adam, karakter dengan sindrom Asperger, yang berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan perhatian Beth (Rose Byrne), perempuan tetangga barunya yang tinggal satu lantai di atas apartemennya. Namun, ia sempat merasa nggak percaya diri karena masalah kesulitan komunikasi yang dimilikinya, yang membuat ia kerap mengasingkan diri dengan membuat dirinya seolah berada di luar angkasa. Namun seiring waktu, ia akhirnya memahami bahwa kesabaran dan pengertian dapat mewujudkan keinginannya memiliki sebuah hubungan yang dekat dan lebih dari sekedar teman dengan Beth.
My Name is Khan, 2010Pasti banyak yang sudah menonton film ini, mungkin termasuk juga kamu. Dan nggak sedikit pula yang terkesima dengan karakter Rizvan Khan dengan sindrom Asperger, yang diperankan Shah Rukh Khan, aktor India kenamaan yang nggak hanya populer di negara asalnya, tapi juga dunia internasional. Melalui karakter Rizvan, film ini mencoba menyampaikan bahwa seorang individu autistik pun mampu memperjuangkan keinginannya dan dapat mengubah dunia sekitarnya, setidaknya dengan menyebarkan semangat dan pemikiran positif yang selalu dimilikinya kepada orang-orang yang ia temui. Selain diminati banyak orang, film ini juga berhasil memeroleh cukup banyak penghargaan di India, seperti Best Actor in a Lead Role untuk Shah Rukh Khan dalam The Global Indian Film and Television Honors dan International Indian Film Academy Awards, serta Best Actress untuk Kajol dalam Filmfare Awards.
Temple Grandin, 2010Cukup lama nggak muncul, Claire Danes akhirnya hadir dalam sebuah film televisi yang membawanya pada sejumlah prestasi. Bagaimana nggak, melalui perannya sebagai Temple Grandin, seorang perempuan autistik yang ingin membuktikan bahwa kekurangannya nggak akan menghalanginya mewujudkan impian, Claire mendapat beberapa penghargaan seperti Best Actress – Miniseries or Television Film dalam Golden Globe dan Lead Actress dalam Emmy Awards. Itu belum termasuk sejumlah penghargaan lain yang diterima film ini dalam Emmy Awards, diantaranya Supporting Actress in a Miniseries or a Movie untuk Julia Ormond, Outstanding Music Composition for a Miniseries, Movie, or a Special (Original Dramatic Score) untuk Alex Wurman, dan Supporting Actor in a Miniseries or a Movie untuk David Strathairn. Film ini adalah adaptasi dari buku Emergence yang ditulis Margaret Scariano, yang ingin menunjukkan bahwa individu autistik pun bisa maju dan berhasil seperti banyak orang lain yang nonautistik.
Love Me As I Am, 2012Film dokumenter ini menceritakan pengalaman beberapa orang tua yang membesarkan anak mereka yang mempunyai kondisi autistik. Beragam kondisi autistik digambarkan dalam film ini, mulai dari yang hiperaktif sampai yang sangat berbakat, seperti yang mahir bermain piano seperti Michael Anthony. Lewat film perdananya ini, Christine Hakim ingin mengajak masyarakat untuk lebih dekat dan mengenal para individu autistik yang ada di sekitar kita, sehingga kita bisa lebih memahami mereka, dan tahu bagaimana harus bersikap kepada mereka. Film ini juga menyampaikan, bahwa hanya perhatian dan cinta kasihlah obat penenang paling mujarab untuk anak-anak dengan kondisi autistik. Dibuat dalam dua versi---versi panjang selama 48 menit dan versi pendek selama tujuh menit---film ini sedang diusahakan untuk dapat masuk ke Cinema 21 dalam waktu dekat.