Penampilan mereka malam itu dipersembahkan untuk mendiang Etta James, tapi tribute Alicia Keys untuk Whitney Houston di awal pertunjukan cukup menyentuh. Sayang, duet Raitt-Keys ini dipersingkat. Kenapa Etta dikorbankan demi Houston?
Seleb yang terdepak di American Idol itu memukau sekaligus menyentuh seluruh penonton di Staples Center dengan suara emasnya saat tampil membawakan lagu Whitney Houston, I Will Always Love You, untuk mengenang mendiang teman dekatnya itu. 2 hari sebelumnya Hudson tak membayangkan akan menyanyikan lagu legendaris ini, tapi ia berani menanggung “tugas berat”, di momen terpenting pula.
Aksi panggung Bruno Mars dalam Grammy Award tahun ini bisa dibilang serbalebih. Mulai dari kulitnya yang tampak mengilat sampai setelan jas yang, wow, blink-blink! Tapi, gaya retro Motown Mars memang tetap terlihat asyik, dan secara keseluruhan tampilan Mars and his band terlihat benar-benar jadul. Ah, bagaimanapun, pesona Bruno Mars tetap bertebaran di mana-mana. Right?
Berputar-putar, melompat, bolak-balik, dan yang paling parah: lip-synching! Inilah penampilan terburuk Chris Brown. Setidaknya dia mendapat tepuk tangan meriah seperti yang ia harapkan.
Mereka berdua masuk nominasi Best Country Duo Group Performance. Walaupun akhirnya dikalahkan Civil Wars, ini sama sekali tak berpengaruh pada aksi panggung mereka yang saling melengkapi vokal satu sama lain. Ditambah lagi, single “Don’t You Wanna Stay” dari album My Kinda Party Aldean adalah perpaduan sempurna musik country dan pop.
Walaupun sepertinya Foo Fighters berusaha tampil maksimal dan energik dengan gaya yang nge-rock banget, penampilan mereka terlihat ala kadarnya.
Rihanna berhasil membuat lagu ini hidup. Penampilan Rihanna memang jarang sekali mengecewakan. Lagu-lagu pop-nya bisa dipadukan dengan dance yang mudah diingat dan konsisten. Secara keseluruhan, “We Found Love” Rihanna di Grammy Award mengagumkan dan membuat penonton enjoy.
Coldplay identik dengan big sound-nya, jadi ketika Chris Martin membawakan lagu hanya dengan gitarnya, ini jadi semacam refreshing bagi para penggemarnya. Sayang, duet Martin dan Rihanna mismatched. Dua superstar itu seperti membawakan lagu yang sama secara terpisah.
Setelah berduet dengan Rihanna, bersama band-nya, Martin membawakan lagu “Paradise” dari album Mylo Xyloto. Coldplay selalu bisa menyihir penonton dalam live performance mereka, bahkan para penonton yang sudah letih mau ikut melambaikan lampu warna-warni layaknya di festival musik!
Suara falsetto Adam Levine memang sempurna untuk ukuran anak band, tapi jadi seperti melihat American Idol atau The Voice ketimbang melihat Levine.
Mark Foster terlihat takut di panggung. Ini wajar mengingat band-nya baru merilis 1 album dan mereka belum pernah manggung di acara sebesar itu, di depan seleb besar, dari Gaga hingga Paul McCartney. Tapi, sebagai pemula mereka berhasil tampil dengan baik. Nilai plusnya juga terletak pada pilihan kostum tahun 60-an mereka yang oke.
Brian Wilson, Mike Love, Bruce Johnston, Al Jardine, dan David Marks boleh saja tua, tapi mereka berhasil membawakan hits the chart-topping 1966, “Good Vibrations”, dengan mantap. Inilah band rambut putih terbaik yang perform pada malam itu.
Paul McCartney sudah menulis lagu-lagu cinta selama 50 tahun. Namun, “My Valentine”, lagu yang dibawakannya malam itu, bukan karyanya yang terkuat. Dan aksi panggungnya pun biasa. McCartney bahkan hanya seperti penyanyi restoran. Tapi, lewat “Golden Slumbers,”, “Carry That Weight”, dan “The End”, McCartney memperlihatkan semangatnya, bahkan untuk menulis ratusan lagu lagi!
Malam Grammy jadi malam yang baik untuk Taylor Swift. Selain mendapat dua penghargaan, Best Country Song dan Best Country Solo Performance, dia berhasil membawakan lagunya, “Mean” dari album Speak Now dengan luar biasa. Swift membuktikan kalau dia lebih muda, lebih cute, dan lebih berbakat ketimbang para pengkritik yang sempat “menjatuhkannya” di Grammy tahun lalu.
Penampilan mantan istri Russell Brand ini selalu tak terduga, itulah yang membuat semua mata tertuju padanya. Gaya rambutnya pun ia ubah dari Barbir ke biru She-Ra! Dance Perry memang tak selincah para penari latarnya, tapi “E.T.” dan “Part of Me” adalah lagu terbaiknya saat ini.
Sempurna. Kata ini yang paling tepat untuk menggambarkan performance Adele di Grammy. Selain memborong 6 penghargaan, Adele yang baru saja menjalani operasi pita suara ini juga membuat semua orang takjub dengan penampilannya ketika membawakan “Rolling In The Deep" secara akapela. Lagu ini pun ditahbiskan jadi Song of the Year.
Ketika menyanyikan lagu cinta, kamu harus mendapatkan chemistry dari lawan duetmu. Apa Underwood yang berusia 28 tahun ini terlihat mempunyai chemistry dengan Bennett yang 85 tahun? Hmm…
Hampir sama seperti Gaga, penampilan Nicki Minaj tak pernah luput dari kontroversi. Di Grammy, ia menampilkan tema keagamaan saat membawakan lagu “Roman Holiday”: penari berpakaian seperti pendeta, aksi eksorsisme, sampai anak yang berdoa di bawah kakinya. Nilai sendiri bagaimana keseluruhan aksi panggungnya ini!