Seperti Habibie, Jadikan Tulisanmu Hadiah Romantis Bagi Pasangan

Fimela diperbarui 19 Jan 2012, 05:00 WIB
Kencan ke-50 Kalau menulis kisah cinta bergaya novel seperti yang dilakukan Habibie terasa terlalu berat, kamu bisa memulai dengan sebuah diary. Seorang perempuan bernama Anita menuliskan kesehariannya ke dalam sebuah diary. Awalnya, ini dilakukannya hanya supaya ia bisa mengingat kembali hal-hal penting dalam hidupnya. Namun, hal ini membawa berkah karena ketika kemudian ia bertemu dengan seseorang yang begitu spesial, ia bisa mengumpulkan cerita-cerita berkesan dari awal perkenalan, kencan pertama sampai kencan ke-50 mereka di penghujung tahun 2011. Romantic? You bet it is!
Love, Travel, Blog Pernah liburan dengan pasangan? Kamu bisa ‘menyimpan’ kenangan foto-foto kamu dan pasangan ke dalam sebuah blog. Entah itu foto kalian di tempat-tempat romantis yang memiliki pemandangan mengagumkan, sampai aneka macam kuliner dari yang lezat sampai yang eksotis. Kamu juga bisa kombinasikan blog post dengan berbagai tulisan. Nggak perlu panjang, yang penting bermakna. Misalnya, tulisan lirik lagu favorit yang berkesan untuk kalian. Seorang teman laki-laki berkebangsaan Korea melakukan hal ini. Pada hari jadinya dengan pasangannya, ia mencetak isi blog tersebut untuk dijadikan buku yang tentunya menjadi hadiah yang sangat berkesan bagi pasangannya.
Novel Cinta Seorang perempuan bernama Leslie Ludy menuliskan kisah cintanya dan suaminya, dalam sebuah buku yang berjudul “When Dreams Come True.” Cerita mereka yang begitu manis dan tulus membuat banyak pembaca yang berkomentar kalau cerita mereka lebih indah dari kisah fairy tales. Kini, kisah cinta mereka kini menjadi sebuah buku yang laris manis di seluruh dunia. Siapa tahu, cerita cintamu juga bisa dijadikan novel bestseller berikutnya?
What I Love About You Beberapa tahun yang lalu, pasangan saya mendapatkan hadiah sebuah buku yang berjudul “What I Love About You.” Buku ini tidak seperti buku kebanyakan, karena di dalamnya terdapat banyak pertanyaan dan halaman-halaman kosong untuk diisi dengan tulisan, foto serta barang lainnya yang bermakna. Misalnya, pertanyaan seperti detail tanggal dan tempat kalian pertama kali bertemu, kapan dan bagaimana kamu sadar kalau kamu mencintainya, dan lain-lain. Saat ia mendapatkan buku tersebut, ia tahu kalau ia akan mengisi dan memberikan buku tersebut kepada satu orang yang paling spesial untuknya. The book is now mine, filled with our stories and pictures.
The List Kalau pasangan saya memberikan buku “What I Love About You”, saya pun tidak mau ketinggalan. Sebelum saya bertemu dengan pasangan saya, I was single for almost 6 years. Saya sudah bertemu dan berkenalan dengan banyak laki-laki, tetapi nggak ada yang saya rasa pas untuk saya. Saya tuliskan puluhan kriteria yang saya cari dari seorang laki-laki ke dalam sebuah checklist. Tahun-tahun berlalu dan tidak ada satu orangpun yang memenuhi kriteria saya, sampai saya bertemu dengan pasangan saya. Satu demi satu kriteria yang ada di dalam checklist tersebut terpenuhi, sampai akhirnya ia memenuhi semua kriteria tersebut. Di hari ulang tahunnya, saya memberikan checklist tersebut kepada pasangan saya. Ketika dibacanya, ia hampir tidak percaya kalau checklist tersebut saya tulis jauh sebelum saya bertemu dengannya. Kenapa? Karena checklist tersebut seperti mendeskripsikan dirinya, katanya. Mungkin ini sebuah kebetulan, mungkin juga bukan. Tetapi yang jelas, baginya it’s the best gift ever.
Bagaimana denganmu? Apakah kamu terinspirasi untuk menulis bagi pasanganmu?