Karbohidrat kompleks yang mengandung gula dan pati meningkatkan aktivitas serotonin di otak. Makanan dalam kategori ini meliputi gandum, pisang, kentang, beras, gandum, roti, dan pasta.
Makanan tinggi protein seperti susu, keju cottage, yoghurt, kedelai, buncis, kacang polong dan kacang-kacangan melepaskan asam glutamat yang meningkatkan kewaspadaan otak sehingga tubuh tidak lesu.
Vitamin B yang ditemukan terutama dalam biji-bijian dan sayuran hijau, juga dapat mempengaruhi suasana hati karena kandungan asam folatnya. Kekurangan asam folat akan menurunkan serotonin yang menyebabkan perasaan “not in the mood”.
Zat niasin sangat penting untuk fungsi saraf, sehingga dianggap penting untuk mengurangi rasa depresi dan kecemasan. Niasin ditemukan dalam beras merah, buah delima, gandum, kalkun, domba dan ikan.
Magnesium adalah zat untuk membuat otot kita relaks. Magnesium banyak ditemukan dalam almond, biji bunga matahari, biji delima, soba, bayam, alpukat, barley dan tiram.
Selenium memiliki sifat antioksidan yang meningkatkan tingkat energi dan mengurangi kecemasan. Sumber selenium termasuk bawang putih, kacang brazil, daging, dan ikan terutama terutama ikan tuna.
Asam lemak Omega 3 membentuk 30% dari membran sel otak, sehingga kekurangan Omega 3 akan menyebabkan depresi. Karena itu, konsumsilah salmon, tuna dan kenari.
Dark chocolate meningkatkan serotonin, karena kadar lemak yang dikandung melepaskan endorphin yang mempunyai efek yang “menyenangkan” seperti marijuana, hanya dalam kuantitas yang jauh lebih kecil.
Madu mengandung gula yang memberikan energi instan dan stimulasi, sehingga bermanfaat bagi ketegangan fisik dan mental.