Para ilmuwan yang berasal dari Irlandia meneliti tikus yang diberi makan bakteri probiotik Lactobacillys rhamnosus, dan hasilnya menunjukkan berkurangnya tanda-tanda stres, kegelisahan dan perilaku depresif dibanding yang pola makannya biasa. Hal tersebut disebabkan oleh menurunnya hormon corticosterone alias hormon stres, secara signifikan.
Hal tersebut juga dibantu oleh saraf vagus, yang merupakan jalur komunikasi antara bakteri di perut dan otak. Tapi bukan berarti jika kamu memang menderita depresi, lantas menghentikan obat yang dikonsumsi dan menggantinya dengan yogurt yang dijual bebas. Karena efektivitasnya tergantung pada jumlah probiotik yang terkandung pada yogurt tersebut.
Mungkin hal yang bisa kita lakukan adalah, coba untuk atasi stres dengan mengonsumsi yogurt. Perbanyak konsumsi yogurt dengan menyantapnya saat sarapan atau jadi cemilan sore. Campur dengan buah segar agar lebih menggoda selera. Untuk pengganti dressing salad juga nggak masalah. Worth to try, kan?