Pintu dibuka pukul 18.00 dan semua penggemar GIGI berlarian mencari tempat terdepan untuk menonton penampilan GIGI sedekat mungkin dari panggung.
Banyak figur publik yang menyempatkan waktu untuk ikut menghadiri konser “Sweet Seventeen” GIGI, antara lain adalah Maya Hasan, Marsha Timothy, Deddy Mizwar, Mira lesmana, Riri Riza, dan masih banyak lagi.
Konser dimulai! Para pengunjung disuguhkan terlebih dahulu dengan video klip single terbaru mereka, “Bye Bye”, yang dibintangi oleh Marsha Timothy dan Vino Bastian. Kabarnya, karena durasi video klip ini lebih panjang untuk ukuran video klip pada umumnya, akan diikutsertakan ke dalam festival film pendek.
Sekitar pukul 20.00, konser resmi dibuka dengan iringan orkestra dan menyanyikan lagu “Indonesia Raya”.
Kekonsistenan GIGI di dunia musik Indonesia patut diacungi banyak jempol. Kualitas bagus dan luasnya kerja sama mereka dengan berbagai musisi, seperti Billy Sheehan dari band Mr. Big, membuktikan bahwa GIGI nggak hanya bermain di zona nyaman mereka.
Tohpati naik panggung yang diikuti dengan keluarnya satu per satu personil gigi. Mereka membawakan “Sang Pemimpi”, soundtrack dari film “Laskar Pemimpi”, diikuti oleh “Distorsi Manusia”, dan “1999 Menangis”.
GIGI memuaskan rasa kangen para penggemarnya dengan membawakan lagu-lagu mereka dari tahun 90-an. Rasanya seperti terlempar lagi ke masa saat Armand masih berambut gondrong berwarna merah atau saat Baron masih bergabung bersama mereka.
Konser “Sweet Seventeen” memang adalah acara untuk semua penggemar GIGI. Para personil Gigi, satu per satu secara pribadi mendeskripsikan arti penggemar bagi mereka. Seperti Thomas yang mengatakan bahwa penggemar adalah nafas untuk kehidupan GIGI, begitu juga dengan Dewa Budjana yang menganggap fans adalah bagian terpenting dari GIGI.
Giliran Andy Rianto yang menunjukkan kebolehannya. Penampilan solo piano Andy sangat menyentuh dan membius penonton.
Kemudian Pasha ”Ungu” menyanyikan lagu “Damainya Cinta” dengan karakter vokalnya yang khas.
GIGI yang pernah beberapa kali merilis album religi, nggak lupa memainkan beberapa hits religius mereka. Armand mengatakan bahwa dalam membuat lagu religi, mereka terinspirasi oleh Bimbo dan memuji kebesaran hati Dewa Budjana sebagai satu-satunya personil GIGI yang beragama Hindu, namun sangat terbuka dan membantu dalam pembuatan album religi GIGI.
Addie MS berkolaborasi dengan Ari Lasso membawakan lagu “Andai”.
Terselenggaranya konser ini sebagai bentuk syukur GIGI untuk semua apreasi banyak pihak terhadap karya mereka selama 17 tahun.
Hendy memperlihatkan kebolehannya dengan permainan drum solo yang diadakan di panggung lain, bukan di panggung utama. Keren!
Inilah adegan reunian di konser “Sweet Seventeen” GIGI kemarin. Baron (gitar), Ronald (drum), Budi (drum/gitar), serta Opet Alatas (bass), berada dalam satu panggung di band yang pernah membesarkan mereka.
Lalu, keluar Erwin Gutawa dan bermain bass bersama Thomas. Bocorannya adalah Erwin Gutawa sudah lama sekali nggak main bass, namun khusus untuk konser ini ia kembali membetot bass.
Terselenggaranya konser ini adalah bukti bahwa GIGI selalu haus dengan kreativitas di setiap penambahan umur mereka. Good job!
Lewat konser ini GIGI ingin "merevitalisasi" kualitas mereka agar selalu segar seperti pemuda 17 tahun, tanpa mengubah ciri khas mereka.
Armand seperti biasa, seperti nggak pernah kehabisan energi untuk tampil atraktif.
“Nggak akan asyik banget kalau sudah ada Addie MS, Tohpati, Andi, dan Erwin, tapi nggak diadu dalam satu panggung,” kata Armand.
GIGI berharap konser “Sweet Seventeen” ini memperkaya referensi pergelaran musik di Indonesia.
Di sesi DJ Riri featuring Thomas, Iwa K dan Audi naik panggung menggantikan Agnes Monica yang terpaksa batal manggung karena harus dirawat di rumah sakit akibat menderita backpain dan gangguan asam lambung.
“Karena ternyata Istora Senayan banyak sekali yang mau pakai, jadi kami baru mendapat kesempatan konser di sana pada tanggal 26 Mei,” jelas Armand sederhana tentang pemilihan tanggal acara.
Selesai sudah konser “Sweet Seventeen” GIGI. Tepuk tangan meriah dari penonton menjadi tanda untuk memuji konser yang mampu menyatukan empat komposer terkenal dan musisi berbeda genre dalam satu panggung. Sampai jumpa di tahun depan dengan inovasi GIGI selanjutnya.