Tamara Blezynski sebagai partner narator Dian, membawakan narasi dengan penuh penghayatan. Konser "Tentang Perempuan" merupakan pentas kedua setelah fragmen “Kirana” yang sudah digelar pada 9 Desember 2010 silam, yang diangkat dari buku “9 Dari Nadira” karya Leila S. Chudori.
Acara yang mengambil tempat di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Minggu (17/4/2011) kemarin, berlangsung intim dan sederhana, tanpa hingar bingar khas acara dunia showbiz. Lantunan lagu “Melati Suci” yang dinyanyikan Dewi Andarini, membius penonton.
Penampilan tari oleh Adella dan Aletta Fauzi merupakan bentuk ilustrasi tentang kekuatan perempuan yang akan lebih kuat bila bersatu.
Eka Deli setelah itu naik panggung dalam balutan tube dress berbahan songket warna fuschia rancangan Lenny Agustin, yang memang menangani tata kostum untuk semua pengisi acara.
Unsur musikal sangat kental terasa berkat partisipasi dari pianis Ananda Sukarlan yang memukau penonton dengan dentingan jarinya saat memainkan “Rhapsodia Nusantara”. Kontribusi Aghi Narottama, Ramondo Gascarro, dan Bemby Gusti, juga nggak bisa dilepaskan demi kegemilangan musikal acara ini. Hadir pula Mesty Ariotedjo melantunkan "Narcissus Dying" ciptaan Ananda Sukarlan dengan flute-nya.
Heidi Awuy bergantian tampil untuk memetik harpa membawakan tembang-tembang yang kental dengan semangat perempuan yang mandiri dan maju, seperti “Rindu” ciptaan Ismail Marzuki
Lagu lama dari tahun 90’an yang dulu dinyanyikan oleh grup band Jingga berjudul “Tentang Aku”., malam itu dinyanyikan manis oleh Aimee Saras, yang dilanjutkan dengan single lama milik Cyndi Lauper, “Time After Time”.
Grup vokal Warna, yang minus Ary Kirana karena ia masih harus pentas di "Ali Topan The Musical" sesi terakhir, membawakan lagu lama ciptaan John Lennon, “Woman”.
Nama Dian Sastrowardoyo memang nggak bisa dipisahkan dari kesuksesan acara ini. Namun, bukan ketenaran yang menjadi tujuan perempuan yang tetap fit di usia kandungannya yang berjalan 5 bulan itu untuk membuat Konser “Tentang Perempuan”. Ia bertekad untuk memajukan pendidikan dasar dan pemberdayaan perempuan di berbagai wilayah Indonesia, bahkan hingga yang terpencil. It’s a nice show, indeed!