Intip & Ulik Kostum Jakarta Love Riot

Dien Tirto Buwono diperbarui 21 Feb 2011, 15:00 WIB
Untuk mendapatkan karakter tersebut, berbagai cara ditempuh. Bermacami items dari aneka label dipadu padan untuk membentuk sebuah karakter. Mulai dari beberapa karya desainer Ichwan Thoha, koleksi beberapa butik hingga karya murid sekolah mode Esmod dikolaborasikan untuk membentuk sebuah kesatuan visual yang mampu "bercerita". 
Berbeda dengan busana keseharian, untuk kostum, elemen fleksibilitas dan kenyamanan jadi faktor krusial. Sepatu boleh cantik gemerlap, tapi harus tahan lama dan harus bisa dipakai untuk menari di atas panggung tanpa membuat tergelincir atau menyiksa kaki. Jadi, say bye to stilettos!
Pilihan bahan, jenis warna dan ornamen, semua dipilih dengan kekuatan karakter sebagai acuan utama. Misalnya, untuk tokoh-tokoh dalam cerita yang merupakan anak-anak jalanan, dipilih jeans dan kaus dalam aneka warna. Untuk tokoh yang merupakan anak-anak perlente, digunakan bahan yang lebih berat dengan ornamen yang lebih dekoratif. Identitas ini dijaga supaya konsisten di semua adegan, agar walaupun dalam keramaian, penonton masih dapat mengenali karakter tersebut.
Untuk "Jakarta Love Riot" ini, Samuel Watimena menjadikan kata "riot" yang artinya kerusuhan sebagai acuan utama. Yang ingin dicapai olehnya justru adalah ketidak serasian. Pada setiap karakter, elemen kontras ditabrakkan untuk mendapat kesan tersebut. Tabrak corak dan warna kontras memberi jiwa dinamis dan muda yang agresif. Sesuai dengan alur ceritanya yang berkisah tentangcinta, gejolak masa muda dan pertentangan antara golongan.
Demikian juga dengan rias wajah dan tata rambut. Tampil cantik dan glamor tidak jadi gol, kecuali tokoh yang diperankan memang berkarakter cantik dan glamor. Rias wajah dimaksudkan untuk menegaskan ekspresi wajah. Maka dari itu, bibir biasanya berwarna cerah agar penonton dapat membaca bentuk bibir dengan mudah. Alis mata dirias tebal agar ekspresi mudah terlihat. Kontur wajah juga sangat medok, agar penonton dapat dengan mudah mengenali wajah setiap tokoh.
Pastinya riasan juga harus tahan lama, dan kadar pigmennya tinggi. Merek yang jadi andalan para make up artis lokal adalah Kryolan, merk dari Jerman. Dan juga PAC yang harganya terjangkau dengan kualitas yang memadai karena seringkali untuk make up panggung, dibutuhkan kuantitas besar karena seringkali tidak hanya wajah yang dirias, tetapi juga tubuh.