Jakarta Suatu siang yang cerah, saat itu Sapto Djojokartiko sedang bekerja di ruang kerjanya yang begitu indah. Matahari merebak masuk ke ruangan putih yang penuh dengan kaca dan sebuah meja tempat Sapto Djojokartiko menuangkan idenya ke dalam sebuah desain pakaian.
Di luar ruang kerjanya, terpampang deretan baju dari koleksi terbarunya, Spring/Summer 2015 yang didominasi warna beige. Beberapa buahmannequin berdiri di bagian depan workshop desainer yang sudah mempunyai beberapa lini ini. Ada butiran-butiran payet yang tersusun rapi di setiap helai baju. Sinar matahari seakan menjadi lampu sorot keseluruhan koleksi.
Jika dilihat, desain Sapto Djojokartiko sangat internasional. Mulai dari siluet hingga coraknya. Namun siapa yang menyangka kalau penyabet penghargaan Elle Style Awards di tahun 2011 untuk kategori “Fashion Designer of The Year” ini, selalu menyelipkan unsur Indonesia di setiap helai baju rancangannya .
Melalui wawancara ekslusif ini, kita akan mengetahui mengapa, menurut Sapto, membawa nama Indonesia ke dunia internasional tidak melulu lewat menggunakan kain-kain tradisional. Mengolah kain lokal utuh menjadi sebuah gaun, bisa sama sulitnya dengan berusaha menyelipkan sedikit aksen lokal di gaun yang mungkin dibuat dari bahan yang bukan kain tradisional. At least, itulah signature design miliknya yang ia utarakan dengan 3 kata, yaitu kontemporer, refined, dan understated.
Berkunjung ke workshop desainer kelahiran Solo ini membuat kami begitu menghargai karyanya yang luar biasa. Terlihat bahwa ia memang jenius soal merancang pakaian yang bisa dikenakan perempuan kemanapun walaupun garis desainnya mewah. Di sinilah, Sapto Djojokartiko membeberkan pandangan, inspirasi, serta mimpinya kepada kami. Simak video istimewa ini untuk mengetahuinya.
Fashion editor: Jessica Esther/ Photographer: Windy Sucipto/ Videographer: Randita Indrayarto
Video Editor: Sabrina Sinaga