4 Tips Atasi Stres Saat Mempersiapkan Pernikahan

fitriandiani diperbarui 30 Apr 2018, 06:18 WIB

Fimela.com, Jakarta Selain menguras tabungan, mempersiapkan pernikahan memang masa-masa paling menguras energi dan pikiran. Melewati masa-masa itu sungguh akan membuat lelah fisik maupun psikis. Tak jarang proses persiapan pernikahan ini bikin calon pengantin stres.

Di masa-masa ini, kebahagiaan dan semangat yang dirasakan menjelang pernikahan mudah sekali berganti stres. Calon pengantin bakalan mudah sekali berubah moodnya. Sebentar-sebentar senang, sebentar-sebentar marah,sebentar kemudian sedih. Ya, perubahan mood yang drastis itu menandakan stres yang dirasakan calon pengantin.

Pada dasarnya, dengan segala kepusingan yang menjadi beban pikiran para calon pengantin stres itu hal yang wajar. Namun, rasa stres itu bisa memberi pengaruh buruk bagi hubungan. Makanya, sebisa mungkin stres itu harus dihindari.

Daripada kamu dan pasangan jadi ribut saat keduanya sama-sama stres, ikuti tips berikut untuk dapat mempersiapkan pernikahan tanpa terlalu banyak stres dan pertengkaran dengan pasangan.

1. Beri batasan terhadap proses wedding planning

Jangan biarkan proses mempersiapkan pernikahan menyita semua waktu dan perhatian kamu selama 24/7. Memang banyak hal yang harus diselesaikan, namun kamu tetap harus beristirahat dan meluangkan waktu melakukan hobi yang lain. Sediakan jadwal akhir pekan yang bebas dari semua pembicaraan tentang waktu fitting kebaya pengantin, mencari desain undangan pernikahan atau meeting dengan vendor. Jangan pula hanya membahas pernikahan setiap kali kamu dan pasangan bertemu, sesekali diskusikan hal lain yang menjadi hobi atau kesenangan kamu berdua.

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Cara Meminimalisir Stres Saat Mempersiapkan Pernikahan

Ilustrasi relationship. (Foto: unsplash.com/Watari)

2. Buat jadwal yang detail

Jadwal yang detail adalah salah satu cara mengorganisir pekerjaan dan tugas yang harus dikerjakan. Buat hitungan waktu dan hal yang harus diselesaikan setiap bulannya menuju hari H, misalnya 6 bulan sebelum hari pernikahan kamu harus menentukan tanggal, lokasi pesta resepsi dan menghubungi wedding organizer.

Dengan demikian kamu dapat fokus pada hal yang harus diutamakan dan tidak memikirkan urusan lain yang masih dapat dikerjakan beberapa bulan lagi. Dengan adanya timeline yang jelas kamu juga dapat mencatat hal apa saja yang sudah selesai dan mana yang masih harus dikerjakan.

3. Sebisa mungkin, gunakan jasa wedding organizer atau wedding coordinator

Mungkin kamu merasa dapat menghemat biaya jika tidak menggunakan jasa wedding organizer dan mengurus semuanya sendiri, namun hal ini justru bisa membuat kamu mengeluarkan biaya lebih, belum pula rasa stres, panik dan lelah yang akan kamu alami.

Tim organizer yang profesional dapat membantu kamu membuat keputusan dan mengerjakan berbagai tugas dengan lebih efisien dan efektif. Jika kamu tetap tidak ingin menggunakan jasa wedding organizer sebelum hari H, usahakan tetap ada tim kordinator di hari-H.

Mereka akan membantu kamu menghubungi vendor yang belum datang, mengatur jadwal acara dan mengatasi masalah yang ada sehingga kamu dapat bisa menikmati hari bahagia dengan tenang tanpa gangguan.

3 dari 3 halaman

Pilih Titik Fokus yang Tepat

Ilustrasi relationship. (Foto: unsplash.com/Elizabeth Tsung)

4. Fokus pada tujuan akhir, bukan hanya pestanya saja

Pesta pernikahan memang menyenangkan dan indah, tapi ini bukanlah tolak ukur kualitas hubungan kamu. Jangan terpaku pada persiapan pesta saja, namun kamu juga harus mengingat bahwa pesta pernikahan ini justru adalah awal dari lembaran baru hidup kamu dan pasangan. Pernikahan adalah tentang cinta dan komitmen, ingat lah hal ini dan jangan biarkan perselisihan atau argumen yang ada saat proses wedding planning membuat kamu lupa akan hal ini.

Untuk pernikahan yang menyenangkan, seharusnya prosesnya juga menyenangkan. Jangan sampai malah proses mempersiapkan pernikahan ini membuat hubungan kalian renggang, ya!

 

 

Sumber: vemale.com