Fimela.com, Jakarta Disebut-sebut sebagai kisah Aladdin dari Indonesia, sinetron Jin dan Jun sempat jadi tontonan wajib anak 90-an. Dengan rangkaian episode begitu panjang, sinteron ini berisi cerita persahabatan antara manusia dan jin.
Tenar, beberapa nama pun mendulang sukses dari sinetron yang tayang pertama kali di tahun 1996 tersebut, tak terkecuali M Amin. Bersama dengan Alul, panggilan akrab Sahrul Gunawan, lelaki keturunan Pakistan ini jadi tokoh sentral yang berperan sebagai om Jin.
Merasakan masa jaya selama beberapa tahun, lampu sorot atensi publik perlahan redup untuk kemudian hilang sama sekali dari sosok Amin. Peran yang sudah minim didapatkan kemudian berimbas pada pendapatannya.
What's On Fimela
powered by
Amin diketahui menghabiskan masa tua di salah satu rumah di kawasan padat penduduk di wilayah Rawa Belong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Menurut warga di wilayah rumah tinggal Amin, beliau hidup pas-pasan.
"Oh dia (M Amin) mah tinggal di sini pas sudah nggak main jadi om Jin lagi," tutur Aas, tetangga M Amin, seperti dikutip dari Merdeka.com, Senin (30/4/2018). Saking tak lagi muncul, akhir hayat pemain sinetron Jin dan Jun ini tak tercium awak media.
Pemeran Om Jin di Sinteron Jin dan Jun Sudah Meninggal
Hilang sama sekali dari radar pemberitaan, meninggalnya M Amin, pemeran om Jin di sinteron Jin dan Jun, bahkan tak mendapat sorot media. Sebagaimana diketahui, beliau telah tutup usia pada 2013 silam.
"Pas dia meninggal, rumahnya juga sudah dijual," sambung Aas, tetangga Amin. Sebelum meninggal, hidup Amin diketahui luntang-lantung. Pasal, sejak sepi peran, Amin diketahui tak memiliki pekerjaan tetap.
Nasib Miris Pemeran Om Jin di Akhir Hidup
Lantaran tak memiliki pekerjaan tetap, M Amin, lelaki yang dikenal lewat peran sebagai om Jin di sinetron Jin dan Jun itu sehari-hari hanya 'sibuk' berkeliling. "Kerjaannya gitu. Jalan ke sana-sini. Kadang saya juga kasihan lihatnya," tutur tetangga Amin, Aas.
Bahkan, untuk makan sehari-hari pun almarhum sulit. "Pas sudah nggak syuting-syuting lagi, dia hidupnya begitu. Bahkan, buat makan saja di tempat saya, kadang-kadang suka nggak bayar. Ya saya sih ikhlasin saja," cerita Aas.