Disangka Kegemukan, Ternyata Cewek Ini Derita Kanker

Karla Farhana diperbarui 26 Apr 2018, 13:16 WIB

Fimela.com, Jakarta Batuk yang melanda tanpa henti dialami Rebecca Hiles. Paada saat dia berumur 17 tahun, Revelist mewartakan, Rebecca terkena bronkitis dan walking pneumonia. Kedua penyakit ini kemudian berubah menjadi batuk yang tak sembuh-sembuh. 

Dia lantas pergi ke dokter untuk periksa kondisi kesehatannya. Namun, dokter mengatakan batuk itu akan hilang kalau berat badannya diturunkan. 

Diagnosa sang dokter nggak bikin Rebecca puas. Dia yakin, kalau batuk tersebut merupakan pertanda penyakit lain. Namun, dokter tetap bertahan pada diagnosanya; batuk yang tak kunjung reda itu lantaran masalah berat badan Rebecca. 

Hingga akhirnya Rebecca batuk darah. Saat datang ke dokter yang sama, sang dokter ternyata tetap nggak memeriksa lebih lanjut. Dokter menduga, darah yang keluar saat batuk akibat ada pembuluh darah yang pecah. 

Karena dokter mengatakan nggak ada yang harus dikhawatirkan, Rebecca lantas tak melakukan pemeriksaan lebih lanjut atau juga pergi ke dokter lain. Dia melakukan akivitas seperti biasa. Namun, meskipun dia sangat aktif, berat badannya tak kunjung turun. 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Ternyata Rebecca Mengidap Kanker

Deteksi DNA kanker yang bermutasi akan memudahkan pengobatan. (Ilustrasi: Science News Journal)

Kepada Revelist, Rebecca mengaku sudah mencoba diet dan olahraga. Namun, meskipun dia sangat aktif, berat badannya nggak kunjung turun. Selain itu, pernapsannya justru kian memburuk. 

Bahkan, batuknya juga semakin parah. Sampai akhirnya dia sudah nggak bisa lagi menahan kencing setiap kali batuk. Terpaksa, dia harus memakai popok untuk dewasa. Semakin parah, batuk tersebut kemudian membuatnya muntah-muntah. Namun dokter pun tetap teguh dengan diagnosa awal. 

Hingga akhrirnya, dia mengalami batuk yang sangat parah. Dokter dan pihak rumah sakit kemudian melakukan tes ER. Alangkah terkejutnya dokter saat menemukan sebuah tumor pada saluran bronkialnya. Rebecca kemudian mengetahui kalau tumor tersebut berbahaya dan telah menjadi kanker. Dia kemudian baru mendapatkan treatment yang baik dan tepat usai bertahun-tahun hidup dengan diagnosa yang salah. 

Tag Terkait