Kata The Overtunes tentang Time Will Tell dan Go Internasional

Nizar Zulmi diperbarui 26 Apr 2018, 10:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Usai menggarap sejumlah soundtrack film, The Overtunes kini kembali fokus menggarap album mereka. Grup musik yang terdiri dari tiga bersaudara ini mengawali langkah album dengan sebuah single bertajuk Time Will Tell.

Lagu tersebut diciptakan oleh Mikha Angelo, vokalis The Overtunes. Ditulis dalam bahasa Inggris, Mikha menyebut lagu ini merupakan salah satu karya paling personal yang pernah ia ciptakan.

What's On Fimela
The Overtunes (Febio Hernanto/Bintang.com)

"Nyeritain tentang patah hati dan kepengen balikan juga. Bedanya mungkin lagu ini paling terasa personal dari sebelum-sebelumnya karena dari kisah nyata. Memang bener dari yang dialamin tapi nggak semuanya, ada yang ditambahin," ujar Mikha ketika kepada Bintang.com 24 April kemarin.

Time Will Tell memiliki nuansa akustik yang diberi sedikit ornamen sound elektronik. Formula ini sudah diterapkan The Overtunes di lagu soundtrack yang mereka garap sebelumnya dan terbukti cukup efektif.

2 dari 3 halaman

Album Kedua

The Overtunes (Daniel Kampua/bintang.com)

Karena itu Time Will Tell dirasa sesuai untuk jadi garda depan untuk album kedua The Overtunes yang bakal memiliki warna beda. Menurut Mikha, Mada dan Reuben akan ada sesuatu yang baru yang ingin mereka tunjukkan kepada pendengarnya.

"Kita pengen album kedua nanti punya warna baru, makanya kalau misalnya kita pengen bikin berdekatan dengan album sebelumnya takutnya bakal mirip-mirip musikalitasnya. Sekarang mungkin lebih banyak eksplor dengan synth atau sound elektronik, karena gitar suaranya kan gini-gini aja, pas nyoba alat lain jadinya seru," tutur Reuben dan Mada.

3 dari 3 halaman

Lirik Bahasa Inggris

The Overtunes (Daniel Kampua/bintang.com)

Terkait lirik berbahasa Inggris, para personel The Overtunes memiliki pandangan masing-masing. Bagi Mikha, hal itu bisa menjadi salah satu sarana untuk membawa musik mereka didengar lebih jauh lagi.

"Kadang nulis lirik bahasa Indonesia kayak 'Aku sayang kamu' gitu rasanya terlalu kuat. Jadi kadang lebih pas untuk disampaikan dengan bahasa Inggris. Lagian kalau lagu The Overtunes didengar di negara lain misalnya akan jadi kebanggaan tersendiri," kata Mikha.

Sementara Reuben juga menyampaikan unek-uneknya terkait lirik berbahasa Inggris. "Buat aku tiap kata tuh punya musikalnya masing-masing. Misalnya nada ini kata yang pas tuh ini, dan seterusnya. Makanya kadang agak aneh kalau ada orang yang bilang lagu bahasa Inggris tuh biar go internasional," ungkapnya.