Fimela.com, Jakarta Masalah kondom, nampaknya masih identik dengan cowok. Meskipun cewek juga perlu, tapi seakan kondom cuma menjadi taggung jawab cowok saja, bukan cewek.
Bahkan, banyak cewek yang menganggap kondom harusnya memang dibeli cowok. Makanya, banyak cewek yang malu saat 'terpaksa' membeli kondom di super market atau apotek.
BACA JUGA
Masalahnya sebenarnya bukan cuma datang daari para perempuan yang ingin beli alat kontrasepsi ini. Tapi juga dari si penjual. Dan juga masyarakat yang melihat.
Pada saat cewek mencoba membeli kondom, penjual akan memberikan reaksi yang nggak biasa. Mereka akan terlihat canggung. Ada juga yang malu-malu. Tapi, ada juga yang melayani dengan pandangan super sinis.
Maklum, di Negeri ini, cewek dianggap nggak pantas beli alat kontrasepsi. Soalnya, bakal dicap cewek nggak bener. Sebagian orang juga mungkin mengaggap cowoknya nggak bertanggung jawab.
Karena, pada saat hamil, yang dituntut bertanggung jawab adalah cowok. Maka cowoklah yang bertanggung jawab untuk memproteksi si cewek, supaya tak terjebak dalam MBA. Ya caranya, dengan menjadi pihak yang 'harus' beli kondom. Bukan cewek.
What's On Fimela
powered by
Cewek Juga Berhak Memproteksi Diri
Meskipun banyak anggapan seperti di atas, cewek sebenarnya sah-sah saja saat membeli kondom. Pasalnya, kondom yang bukan cuma alat kontrasepsi pencegah kehamilan, juga merupakan cara yang paling mudah untuk terhindar dari penyakit penular seksual.
Karena itu, kaum Hawa rasanya juga berhak untuk memproteksi diri. Karena, keselamatan dan juga keamanan cewek adalah tanggung jawab mereka juga.
Malah, dilansir dari Pop Sugar, hasil penelitian yang dilakukan Indiana University menunjukkan, 68% cewek di Amerika Serikat nggak setuju kalau kondom merupakan bentuk tanggung jawab seseorang.
Karena, kamu yang seharunya menjaga tubuhmu sendiri. Bukan pasanganmu, bukan juga orang lain. Jadi, jangan lagi malu saat membeli kondom sebagai cewek. Karena kamu berhak untuk memproteksi diri sendiri, dari penyakit dan juga kehamilan saat kamu dan pasangan belum merencanakannya.