Isu Facebook Ditutup dan 12 Data Pribadi yang Harus Segera Kamu Hapus di Facebook

Lanny Kusuma diperbarui 20 Apr 2018, 08:13 WIB

Fimela.com, Jakarta Isu Facebook akan ditutup tenga menjadi perbincangan hangat, setelah kasus kebocoran data pribadi pengguna media sosial tersebut kepada Cambrige Alanytica mencuat. Terkait fakta penutupan Facebook di Indonesia hal itu belum dilakukan.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan jika pihaknya tak akan segan untuk memblokir Facebook, jika memang terbukti ada penyalahgunaan data pengguna Facebook di Indonesia.

What's On Fimela
Ilustrasi Facebook (iStockPhoto)

Terkait kebocoran data pengguna Facebook, ada baiknya kini kita lebih waspada dan meminimalisir kejadian buruk yang mungkin menimpa kalian atau orang-orang tercinta di sekitar kalian, dengan menghapus 12 data pribadi berikut ini.

1. Tanggal Lahir

Tanggal lahir adalah salah satu bagian penting yang biasanya mengandung nama dan tempat lahir (tinggal). Dengan tanggal lahir, orang-orang tak bertanggung jawab dapat dengan mudah mengakses rekening bank dan data pribadi kalian.

2. Nomor Telepon

Setelah mendapatkan nomor telepon, orang-orang tak bertanggung jawab akan berusaha menghubungi kalian dengan berpura-pura salah sambung. Mereka biasanya akan berusaha melanjutkan percakapan hingga mendapatkan nama dan alamat kalian.

Ilustrasi Facebook (iStockPhoto)

3. Punya Terlalu Banyak 'Teman'

Profesor Psikologi Oxford, Robin Dunbar, berteori bahwa manusia hanya bisa mempertahankan sekitar 150 hubungan yang stabil.

Setelah meneliti 3,375 pengguna Facebook, Dunbar menemukan bahwa dari sekian ribu, hanya 4.1 persen teman yang dianggap dapat diandalkan.

Sementara hanya 13,6 persen teman yang menunjukkan simpati selama pengguna mengalami krisis emosional.

Dengan menghapus teman yang tidak pernah mengajak chatting atau menulis apa pun di Facebook akan menciptakan interaksi yang lebih sehat di media sosial.

4. Foto Masa Kecil

Mem-posting foto masa kecil kalian atau anggota keluarga yang lain sangat membahayakan keselamatan di Facebook atau media sosial lain. Generasi sebelumnya mungkin tidak terlalu peduli dengan fenomena ini. Tetapi perilaku pengguna Internet masa kini yang menculik, memeras atau meneror seseorang telah memunculkan kekhawatiran dan ketakutan.

2 dari 3 halaman

5. Lokasi Sekolah Anak-anak

Ilustrasi News Feed di Facebook (Foto: Facebook)

Menurut organisasi nirlaba yang bergerak dalam bidang perlindungan anak dan perempuan NSPCC, jumlah pelanggaran seksual tercatat telah meningkat selama setahun terakhir.

Laporan NSPCC mengatakan polisi mencatat 36.429 pelanggaran seksual terhadap anak-anak di Inggris pada tahun 2013/2014.

Di Inggris, Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara, polisi mencatat jumlah pelanggaran seksual tertinggi terhadap anak-anak dalam satu dekade terakhir.

Karena itulah pertahanan terakhir yang harus dilakukan di Facebook adalah tidak memberi kesempatan bagi pedofil atau pelaku perdagangan anak untuk menemukan alamat sekolah anak.

6. Lokasi Saat Ini

Layanan lokasi hanya ada di gawai dengan sistem Android dan iOS. Pada tahun 2015, TechCrunch melaporkan bahwa lebih dari 500 juta pengguna mengakses Facebook hanya dari ponsel mereka, yang berarti bahwa nomor yang sama memiliki potensi untuk menyiarkan lokasi mereka secara online.

Siapa saja yang mungkin punya maksud jahat akan mengetahui lokasi pengguna tersebut.

7. Menyatukan Akun Pribadi dan Kerja

Facebook adalah platform media sosial, dan pada tingkat tertentu, interaksi yang kalian lakukan seharusnya bersifat santai.

Tetapi manajer perusahaan bisa saja mengakses timeline kalian atau membaca status yang seharusnya tidak boleh dibaca olehnya. Apalagi sampai manajer membaca status kalian yang mengeluh tentang pekerjaan.

8. Memberi Tanda Lokasi

Banyak yang lupa bahwa menandai lokasi rumah atau keberadaan kalian di Facebook sama saja memberikan alamat kalian dengan senang hati dan tanpa rasa bersalah.

3 dari 3 halaman

9. Sibuk Pamer Sedang Berwisata

Menurut situs keuangan This Is Money, wisatawan yang dirampok saat sedang berlibur mungkin tidak akan mendapatkan klaim asuransi mereka jika mereka mem-posting rencana liburan mereka di akun media sosial.

10. Status Hubungan

Sebaiknya tidak perlu merayakan status hubungan kalian di Facebook. Kalian cukup merayakannya di dunia nyata.

Itu lebih menyenangkan dan bernilai daripada menulisnya di Facebook. Hal ini bisa mendatangkan bahaya atau mengundang orang lain merasa cemburu yang justru akan merusak hubungan kalian yang baru bersemi.

 

Ilustrasi Facebook. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

11. Data Kartu Kredit

Sudah jelas bahwa sangat tidak dianjurkan untuk menyimpan data kartu kredit di Facebook meski alasannya agar mudah diingat saat akan belanja karena tinggal copy dan paste.

12. Foto Tiket Pesawat

Masih suka pamer tiket pesawat karena mau jalan-jalan ke Eropa atau Jepang? Segera hentikan kebiasaan ini.

Barcode pada tiket pesawat bersifat unik bagi setiap penumpang. Jika sampai ketahuan orang-orang tak bertanggung jawab, barcode itu dapat digunakan untuk mencari informasi yang kalian berikan kepada perusahaan penerbangan.

 

Reporter: Sugiono

Sumber: Dream.co.id