Fimela.com, Jakarta Tak hanya kebahagiaan yang dirasakan Teuku Wisnu saat Shireen Sungkar, tapi juga rasa takjub terhadap istrinya itu. Wisnu menceritakan perjuangan sang istri mulai dari hamil hingga melahirkan.
"Terima kasih istriku," kata Teuku Wisnu mengawali tulisannya dengan huruf kapital, Kamis (19/4/2018).
Sebagai seorang pria, suami, sekaligus saksi dibuat takjub dengan perjuangan seorang ibu. Wisnu mengatakan, sebagai orang yang menyaksikan saja ia merasa berat, bagaimana dengan istrinya yang melaluinya.
"Pada awal kehamilan, dimana masa-masa rentan pertumbuhan buah hati kami, ia tetap berusaha memasak & menghadirkan makanan yang terbaik untuk saya, Adam dan Hawwa. Padahal disitu dia harus menahan mual, hyperslavia dan muntah hebat yang membuatnya lemah," papar Teuku Wisnu.
Padahal, lanjut Teuku Wisnu, saat itu Shireen Sungkar harus menahan mual, hyperslavia dan muntah hebat yang membuatnya lemah. Saat kehamilan membesar dan pada malam hari, ia sulit mendapatkan kenyamanan tidur dengan posisinya yang serba salah.
What's On Fimela
powered by
Saat Janin Kian Membesar
Sementara itu, saat jamin membesar dan pada malam hari, Shireen Sungkar kian sulit bernapas. Gerak terbatas dan terlihat menahan nyeri, tapi di depan Teuku Wisnu, Shireen tetap tersenyum dengan wajah berseri.
"Perjuangan mengandung saja berat bagi saya yang hanya menyaksikan, belum lagi saat perjuangan melahirkan. Dari mulai kontraksi rahim sampai suara tangisan bayi lahir, maa syaa Allah 😢😢😭😭," lanjut Shireen.
Kisah Seorang Penduduk Yaman
Teuku Wisnu melanjutkan, ia pernah dengan kisah tentang seorang penduduk Yaman yang menggendong ibunya di punggungnya untuk thawaf dan orang itu bertanya kepada Ibn Umar.
“Wahai Ibnu Umar, apakah aku telah membalas budi kepadanya?” Ibnu Umar menjawab, “Engkau belum membalas budinya, walaupun setarik napas yang ia keluarkan ketika melahirkan.” Terima Kasih Istriku, Love You... @shireensungkar," tulis Teuku Wisnu.