Fimela.com, Jakarta Sejak berada di bangku SMP, Leah Kinney merasa tubuhnya tak seindah teman-teman sebayanya. Kepada Women's Health Magazine, dia mengaku selalu merasa lebih besar dari cewek lainnya di sekolah. Beranjak besar, perasaan tak suka Leah terhadap tubuhnya berubah menjadi benci. Terutama pada saat dia memasuki masa SMA.
Masa-masa ini, hidup Leah sangat buruk. Dia bukan cuma nggak pede, tapi juga benci banget tubuhnya yang selalu nampak lebih besar dari anak-anak lain. Apa lagi, ketika dia menerima perlakukan yang tak layak dari teman-teman, cuma karena tubuhnya yang nggak langsing.
Lantas, dia memutuskan untuk melakukan diet. Kadang berat badannya turun. Tapi kadang kembali naik. Pada saat dia agak kurusan, cowok-cowok di kelasnya memandangnya sebagai objek seks. Tapi, mereka justru tak lagi menganggap Leah ada pada saat tubuhnya lebih besar.
Hari-hari berganti, hingga akhirnya Leah memasuki masa kuliah. Tapi kehidupan di kampus tak lebih baik. Bahkan, Leah sempat diperkosa oleh dua orang cowok di minggu pertama kuliah. Tentu saja, rasa benci, marah, sedih, dan frustrasi carut-marut dalam dirinya.
Tahun 2011, berat badannya mencapai 119 kg. Pada titik ini, ceritanya kepada Charlotte Hilton Andersen dari Women's Health Magazine, dia memutuskan untuk berhenti melakukan diet. Pasalnya, sejak duduk di bangku SMP, Leah sudah berupaya dan mencoba berbagai diet yang tak kunjung berhasil.
Dia kemudian memutuskan untuk melakukan hal lain. `Kalau memang bisa kurus, harus dengan cara lain -- operasi, misalnya,` pikir Leah saat itu.
What's On Fimela
powered by
Operasi yang Bikin Menyesal
Ada begitu banyak piliha operasi yang bisa bikin dirinya jadi kurus. Tapi pada akhirya, Leah memilih vertical sleeve gastrectomy, di mana dokter akan memotong 80 persen perutnya. Jenis operasi ini dia pilih karena paling aman dan nggak akan berdampak pada usus kecil.
Kalau jenis operasi lainnya, akan timmbul berbagai dampak pada usus, sehingga nantinya akan terjadi masalah lain seperti kekurangan vitamin, dan masalah pada usus besar.
Bukannya di Amerika Serikat, Leah memutuskan untuk menjalani operasi ini di Meksiko dan dia harus membayar $10,000 atau kira-kira Rp 137,6 juta.
Operasinya berjalan dengan lancar, walaupun dia harus mersakan sakit selama 2 minggu usai operasi. Dia juga harus makan sedikit demi sedikit -- nggak boleh lebih dari 1000 kalori per hari -- dan ini membuatnya lemas dan sering pusing. Tapi dia senang karena tubuhnya mulai kurus. Bahkan, dia berhasil menurunkan berat badan sebanyak 45 kg!
Leah yang sangat gembira, apa lagi karena dia mulai mendapat sanjungan dari teman karena tubuhnya sudah lebih langsing, kemudian memutuskan untuk menjalan arm lifting untuk menghilangkan kulit yang bergelambir. Meski nggak di-cover asuransi, cewek berkacamata ini tetap menjalani treatment dengan membayar Rp82,6 juta.
Tapi sayang, usahanya yang begitu keras dan mahal ternyata berujung kekecewaan dan juga penyesalan. Soalnya, berat badannya ternyata kembali naik. Nggak cuma sedikit, tapi banyak!
Capek dan sedih, karena semua usahanya gagal, Leah justru menyesal. Kini, dia nggak mau pusing dengan semua perkataan orang soal bentuk tubuhnya. Dia cuma ingin mencintai dirinya lebih dalam, dan menerima bentuk tubuhnya. Gemuk, menurutnya, bukan perkara penting. Yang penting dia happy menjalani hidup.