Diet Sukses: Serba-serbi Operasi Turunkan Berat Badan

Karla Farhana diperbarui 16 Apr 2018, 16:32 WIB

Fimela.com, Jakarta Upaya berat dan proses yang panjang untuk menurunkan berat badan memang membuat banyak kaum Hawa frsutrasi. Pasalnya, baik diet makanan dan juga olahraga, membutuhkan sebuah proses yang kadang, bikin sebagian dari mereka yang ingin langsing nggak sabar. 

Akhirnya, muncul solusi-solusi baru yang bisa bikin kurus dalam sekejap. Nggak perlu lari pagi, nggak perlu kehilangan napas, juga nggak perlu menunggu waktu tahunan untuk mendapatkan tubuh impian. 

Jalannya adalah operasi. The List menulis, operasi untuk menurunkan berat badan ada banyak ragamnya. Mulai dari gastric sleeve, gastric bypass, gastric banding, duodenal switch, vBloc therapy, dan gastric balloons. Juga ada yang namanya Liposuction atau biasa dikenal dengan sedot lemak. 

 

Berbagai operasi ini ternyata bukan cuma digemari di negara-negara Asia. Di Amerika dan Eropa serta Timur Tengah pun juga booming tren jalan pintas untuk jadi kurus. Kalau di Timur Tengah senang dengan gastric bypass, di Indonesia dulu sempat marak yang namanya sedot lemak. 

Meski menjadi tren dan banyak testimoni dari para mantan pasien yang sudah mengikuti berbagai operasi ini, operasi untuk menjadi langsing punya risiko yang besar. Sudah banyak korban kegagalan operasi untuk menjadi kurus baik di Indonesia maupun di luar negeri. 

Sebagai contoh, model cantik Pamela Nascimento yang meninggal saat menjalani sedot lemak. Lantas, apa saja risiko yang bakal dihadapi?

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Risiko Operasi untuk Jadi Kurus

Ilustrasi ruang operasi (iStock)

Seperti operasi-operasi lainnya, operasi untuk menguruskan badan, apa pun jenisnya, pasti memiliki risiko. Menurut Bariatric Surgery Source, gastric bypass dan gastric banding memiliki sederet risiko seperti penyumbatan darah, kebocoran pada usus besar, dan komplikasi lainnya yang bisa juga disebabkan dari obat bius. 

Meskipun begitu, angka kegagalan pada operasi-operasi yang disebutkan di atas sangat kecil. The List menyebutkan, hanya ada 0.1 persen korban meninggal, dan 7 persen pasien yang memiliki komplikasi. Apa lagi, komplikasi tersebut disebutkan nggak semuanya serius. 

Namun, perlu pertimbangan yang banyak untuk memutuskan mengikuti operasi untuk menurunkan berat badan ini. Pasalnya, komplikasi dan risiko yang timbul beragam, sesuai kondisi pasien.