Fimela.com, Jakarta Scene demi scene di satu-dua sinteron terus dirajut Khoirunisa. Memang hanya sebagai pemeran figuran, namun gadis yang akrab disapa Icha ini tak meniadakan mimpi untuk memiliki lakon sesungguhnya, seperti Naysilla Mirdad, suatu saat nanti.
Akting sudah jadi bidang yang disukai Icha sejak kecil. Saat SD, ia sempat ikut ekstrakulikuler teater di sekolahnya. Kegiatan di luar belajar yang kemudian mendorongnya untuk bermimpi menjadi bintang besar.
Suatu petang, Icha dan beberapa teman tengah berkumpul di sebuah balkon. Tawa lepas sesekali keluar dari lima orang yang sedang bercengkrama itu. Di lokasi sama, namun di sudut yang berbeda, tengah terjadi proses syuting sinetron Orang Ketiga.
What's On Fimela
powered by
Di produksi sinetron yang dibintangi oleh Marshanda dan Naysila Mirdad tersebut, Icha sudah beberapa bulan menjadi ekstras tetap. Setiap hari, ia harus melakoni peran sebagai seorang pegawai kedai kopi yang hilir-mudik saat para pemeran utama tengah beradegan.
Meski mendapat peran minor, namun Icha mengaku tetap bersyukur. Pasal, gadis 20 tahun itu sadar akan proses di setiap kesuksesan. Setiap harinya, ia rela melahap jarak dari Jakarta Pusat ke Depok demi mimpi yang tengah diaamini.
Di atas kendaraan roda dua, salah satu pemeran figuran ini menempuh jarak tak kurang dari 40 kilometer untuk sampai di lokasi syuting sinetron yang dibintangi Naysilla Mirdad tersebut, "Sudah bosen kerja yang gituan sih, kayak SPG, Kantoran, sudah pernah ngerasain pahitnya. Dibawa enjoy karena aku ngerasa ini hobi aku, ditambah dapat bayaran juga," ucapnya pada Bintang.com.
Bantu Biaya Pengobatan Ibu yang Mengidap Kanker Serviks
Garis wajah Icha mendadak berubah saat disinggung mengenai alasan utamanya menerima pekerjaan sebagai ekstras sinetron. Selain mewujudkan mimpi menjadi seorang artis, gadis lulusan SMK itu mengaku ingin meringankan beban ayahnya untuk membiayai pengobatan sang ibu yang mengidap kanker serviks.
"Karena ibu juga lagi sakit kanker serviks. Jadi, pilih freelance kayak gini, biar kerja sambil ngurusin ibu juga. Abang (kakak) sudah nikah, papa kerja tapi berkurang karena harus ngurus mama. Jadi, aku yang harus jadi ekstras karena adik juga masih SD," Icha menuturkan.
Penghasilan Icha jadi seorang figuran memang tak menentu. Setiap hari, ia dibayar sekitar Rp150 ribu untuk syuting. Jika sedang beruntung, honornya akan bertambah menjadi Rp200 ribu saat ia mendapat dialog di depan kamera.
Dengan honor harian tersebut, Icha tetap bersyukur, terlebih ia tak perlu memikirkan pengeluaran untuk makan karena sudah mendapat jatah dari tim konsumsi. "Ya gimana ya, dibilang cukup ya kalau buat ngurusin semua (keperluan keluarga) nggak. Tapi, dibilang nggak, harus tetap disyukuri. Selama di sini kan sehari dapat makan 4 kali, paling (honor) kepotong bensin saja," terangnya.
Yakin dengan Proses yang Dijalani
Menghalau air yang menggenang di mata besarnya saat menceritakan tentang keluarga, raut sumringah langsung muncul di wajah Icha ketika disinggung soal mimpi besar menjadi bintang. Icha berharap, peran kecilnya saat ini akan jadi langkah menuju gerbang kesuksesan di hari mendatang.
Berada di lingkungan yang diimpikan pun memupuk asa seorang Khoirunisa untuk belajar. Meski mengaku masih canggung untuk berguru dengan pemain sekelas Naysilla Mirdad dan Marshanda, lokasi syuting Orang Ketiga dianggapnya sebagai taman bermain sambil belajar.
"Insya Allah niatnya ke sana (jadi artis). Cuma sesuatu yang namanya 'wow' kan perlu proses harus dari bawah. Tiap mau ikut casting, pasti selalu ada calling-an. Jadi kan memang harus ngutamain yang pasti (menghasilkan uang). Nanti setelah mama selesai operasi, mama udah pulih, baru deh bangkit kayak buat ngejar semuanya (jadi bintang besar)," tandas Icha.