Fimela.com, Jakarta Group band Nidji yang beranggotakan Giring, Rama, Ariel, Randy, Andro, dan Adri memilih vakum mulai Januari 2018 lalu. Hal ini dikarenakan Giring terjun ke dunia politik. Tak ingin berhenti berkarya, para anggota lainnya pun tetap menyalurkan hasrat bermusik lewat band NEV+ atau Nidji Electronic Version Plus.
Berbeda dengan Nidji, NEV+ memilih genre musik EDM (Eletronik Dance Musik) dan mengandeng penyanyi papan atas, salah satunya mantan penyanyi HiVi, Dea Dalila. Menurut Rama memilih genre musik ini bukanlah sesuatu yang baru.
"Ini bukan sesuatu yang baru ya, karena memang sebelumnya juga kita pernah kok bermusik dengan genre ini. Kenapa pilih EDM ya memang karena kita mau coba tampil di setiap tahun di event musik EDM," ujar Rama saat ditemui di kantor Bintang.com beberapa waktu lalu.
What's On Fimela
powered by
Run-D juga menambahkan alasan NEV+ memilih genre EDM. Hal ini dikarenakan mereka ingin belajar dan terus menggembangkan musik elektronik.
"EDM makin berkembang setiap tahunnya. Bahkan alat musiknya juga berkembang ya. Jadi menurut kita EDM itu kedepannya masih banyak yang harus dikulik, jadi ya kita mau belajar dari situ," ungkap personel NEV+ yang gemari musik elektronik tersebut.
EDM Sudah Bisa Didengar Kapanpun
Menurut Rama, tak banyak tantangan yang dilakukan saat memilih genre musik EDM. Hal ini dikarenakan lagu-lagu EDM kini dapat diputar kapanpun dan dimanapun.
"Tantangan kita ya paling dari segi kreatif kita di elektronik saja sih. Dan menurut saya sih di zaman sekarang lebih enak ya untuk EDM sendiri, event juga lebih open. Jadi awalnya banyak yang bilang EDM bikin pusing, sekarang jadi makin gila," ungkap Rama.
"Kayak misalnya sekarang orang-orang sudah sering dengar lagu-lagu EDM, kayak lagu Marshmello diputar pagi hari. Itu sudah jadi sesuatu yang wajar saja. Beda halnya di zaman dulu yang memiliki waktu-waktu tertentu untuk mendengar lagu EDM," tutur Rama, salah satu personel NEV+.