Geli, Mahasiswi Ini Bikin Yogurt dari Bakteri Vaginanya Sendiri

Karla Farhana diperbarui 16 Apr 2018, 13:16 WIB

Fimela.com, Jakarta Yogurt memang terbuat dari bakteri laktobasilus. Banyak juga orang yang menyebutnya bakteri baik. Bakteri ini, membantu melawat bakteri jahat yang ada di dalam tubuh, sehingga kamu menjadi lebih sehat. 

Tapi, apa yang dilakukan seorang mahasiswi yang saat itu sedang berupaya mengambil gelar PhD di University of Wisconsin, Madison, membuat yogurt dari bakteria yang berbeda. 

Namanya Cecilia Westbrook. Pada Agustus 2015, dia membuat yogurt menggunakan bakteri yang dia ambil dari cairan vaginanya sendiri. Dilansir dari Vice dan Huffington Post, bakteria ini dia ambil sendiri menggunakan spatula kayu khusus. 

Alasannya, dia menemukan kalau salah satu bakteria yang terdapat pada cairan yang ada di vagina sama dengan bakteri untuk membuat yogurt; laktobasilus. 

Menurutnya, dia bisa dengan mudah membuat yogurt cuma dengan mengekstrasi bakteria dari vaginanya. Biasanya, yogurt buatan rumahan secara tradisional dibuat dengan mencampur sedikit yogurt starter culture dengan susu. Lalu dipanaskan. 

Namun, Westbrook menggunakan 3 buah mangkuk saat melakukan percobaan ini. Mangkuk pertama berisi yogurt yang dibuat dengan starter culture, satu mangkuk lagi yang dibuat cuma dengan susu, dan terakhir yogurt yang dibuat dengan susu dan cairan dari vaginanya. Dia kemudian mendiamkannya semalaman. Hasilnya, ternyata susu dengan cairan vaginanya telah berubah menjadi yogurt

2 dari 2 halaman

Tanggapan Pemerintah Setempat

Berikut manfaat yogurt untuk kecantikan kulit yang belum Anda ketahui.

Meski nggak sedikit orang yang menganggap percobaan ini menarik, namun banyak orang yang kontra dengan ide tersebut. Pasalya, Vice menulis, pada cairan vagina bukan cuma ada baktri laktobasilus. Tapi juga bakteri lain, bahkan virus. 

Mengonsumsi yogurt terbuat dari cairan vagina seseorang akan menyebarkan penyakit yang berbahaya. Bahkan, dilansir dari Femalista, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat sudah menyatakan kalau cairan vagina bukan makanan. Sehingga, produk makanan yang mengandung cairan vagina nggak sehat.