Fimela.com, Jakarta Ada begitu banyak hal yang terjadi dalam hidup setiap harinya. Selain disibukkan dengan pekerjaan dan berbagai masalahnya, kadang sebal juga ketika harus menghadapi orang yang super duper nyebelin dengan keegoisannya yang bikin panas ubun-ubun.
Ya, orang seperti itu ternyata keberadaannya sangat nyata di dunia ini. Biar saya tebak, saat ngomongin soal orang egois, dipikiran kamu pasti sekarang terbayang sosok orang yang menyebalkan itu, ya kan?
What's On Fimela
powered by
Ngomong-ngomong soal orang egois, beberapa waktu lalu saya kerap jadi korban keegoisan seseorang. Bahkan sebenarnya nggak cuma saya, tetapi juga sekelompok orang yang berada satu circle dengan saya dan harus menerima hukuman akibat dari keegoisannya.
Parahnya, ia tak merasa telah melakukan kesalahan, sedangkan kalau dirinya diusik marahnya bukan main. Nah, ini yang kadang bikin saya nggak habis pikir sama tipe orang seperti ini. Kadang saat diingatkan soal sesuatu yang harusnya tak dilakukannya bukannya menerima, tetapi manusia ini malah marah, marah banget deh, sampai-sampai keberadaan saya mungkin tak dianggapnya.
Sampai hari ini sih saya nggak tau ya bagaimana cara yang tepat untuk menghadapi manusia macam gini, yang nggak sadar kalau akibat keegoisannya bisa merugikan orang lain. Saya juga bukan manusia sempurna yang selalu benar dalam bersikap, namun saya punya sikap yaitu berusaha untuk tak menyusahkan apalagi menyakiti orang lain terlebih untuk kepentingan saya pribadi.
Jangan Sampai Kebahagiaanmu Jadi Kesusahan Orang Lain
Setiap orang memang memiliki caranya sendiri-sendiri untuk menjemput kebahagiaannya, salah satunya ya ada yang memilih untuk bersikap egois demi meraih kesenangannya. Sebagai menusia pun bisa memilih cara itu, dengan catatan jika ada seseorang mengambil sesuatu yang harusnya jadi milik saya.
Sikap itu saya ambil bukan tanpa alasan, dulu, dulu sekali ada seorang senior yang mengingatkan saya dengan ungkapan 'Jangan mengambil sesuatu yang bukan milikmu' dan sampai hari ini kata-kata tersebut terpatri dalam hati dan pikiran saya.
Mestinya hal itu memang ada dalam setiap diri manusia bukan? Tapi yaaaaa namanya juga manusia.
Namun, alangkah baiknya jika kebahagiaan yang kita cipta dan tidak didapatkan dengan cara merugikan dan melukai orang lain. Bagaimana menurutmu?