Fimela.com, Jakarta Bagi seorang ibu, kebahagiaan dan kesehatan anak-anaknya adalah hal yang paling penting di dunia ini. Ibu akan melakukan apa pun supaya anaknya mendapatkan semua itu. Hal tersebut jugalah yang dilakukan oleh seorang ibu bernama Adinda Lestari yang berdomisili di Medan. Kepada Kitabisa.com ia menceritakan tentang kondisi anak keduanya yang kini tengah sakit.
“Saya adalah ibu dari anak saya tercinta yang bernama Asdkan Alp Li Adam. Saat ini Asdkan sedang berjuang untuk sembuh dari Ileus Melena (robek pada usus) yang dideritanya,” tulis Adinda Lestari di laman Kitabisa.com. Dalam tulisan panjangnya Adinda Lestari bagaimana keseharian anak keduanya itu.
“Dia merupakan anak yang aktif namun masih tidak bisa berbicara, dan inilah yang menyebabkan Asdkan harus kami bawa ke Bandung untuk menjalani serangkaian terapi,” jelas Adinda. Namun hal yang tak pernah diinginkan oleh Adinda beserta keluarganya terjadi, 20 Maret 2018 tiba-tiba saja Asdkn jatuh sakit.
“Awal mulanya Asdkan demam dan kejang, dibawa oleh neneknya ke klinik terdekat, setelah itu dari klinik dirujuk ke rumah sakit St. Yusup di daerah Bandung. Sehari di St. Yusup dijemput oleh tante dan omnya untuk dirawat di Cibinong karena di Bandung tidak ada keluarga, di St. Yusup biaya habis kurang lebih Rp 2,1 juta,” tulis Adinda.
Tak hanya sampai di situ, Adinda pun menceritakan kalau Asdkn harus berpindah-pindah ke rumah sakit karena berbagai hal, mulai dari sulitnya mencari dokter spesialis bedah anak hingga mencari rumah sakit yang memiliki ruang PICU.
“Akhirnya kami menemukan rumah sakit yang memiliki ruang PICU dan dokter spesialis bedah anak yaitu di salah satu RS di daerah Depok. Di RS tersebut dokter mengatakan bahwa Asdkan membutuhkan endoskopi, belum tentu dioperasi. Tetapi pihak rumah sakit tidak langsung mengatakan bahwa rumah sakit tidak punya alat endoskopi, baru dikatakan setelah beberapa hari dan tagihan mencapai Rp 54 juta,” jelas Adinda.
Biaya yang Tak Sedikit Supaya Asdkn dapat Bermain Kembali Bersama Teman-temannya
Setelah beberapa kali masuk rumah sakit yang berbeda, akhirnya Adinda Lestari harus mencari rumah sakit yang memiliki alat endoskopi. Dan bersyukur lantaran ia menemukan rumah sakit yang tepat untuk anak tercintanya.
“Akhirnya Adkan masuk ke Harapan Kita pada tanggal 1 April dini hari, jauh sebelum masuk Harapan Kita, kami sudah mencoba menngurus BPJS, sebenarnya sudah ada namun status tidak aktif karena tidak pernah membayar,” tulis Adinda.
Untuk membiayai pengobatan Asdkan Alp Li Adam, Adinda membutuhkan uang yang tak sedikit. Dan kini ia membutuhkan bantuan dari masyarakat Indonesia supaya anak kesayangannya dapat sembuh. Ingin membantu kesembuhan Asdkn? Kamu bisa baca cerita selengkapnya di sini dan bisa langsung memberikan donasi.