Fimela.com, Jakarta Seniman Danarto meninggal dunia pada Selasa (10/4/2018) lalu, setelah mengalami kecelakaan di Ciputat, Tangeran Selatan. Bicara soal sosoknya, Danarto dikenal sebagai seniman serba bisa dan telah menghasilkan karya-karya fenomenal.
Ya, ia tak hanya dikenal sebagai perupa, Danarto juga seorang sastrawan, penulis naskah dan sutradara teater dengan kemampuan luar biasa. Godlob, Asamaraloka, Adam Ma'rifat, dan Orang Jawa Naik Haji adalah beberapa karyanya yang fenomenal.
What's On Fimela
powered by
Sastrawan Noorca M Massardi mengungkap jika Danarto adalah sosok seniman yang santun, kerap memberikan hadiah kepada orang lain, mentraktir juga gemar makan makanan enak. Lebih lanjut ia mengatakan jika Danarto telah menghasilkan banyak karya unik.
"Satu-satunya sastrawan sufi di Indonesia, karya-karyanya sangat fundamental dengan cerpen-cerpen dan kumpulan cerpen. Almarhum juga punya cukup banyak naskah drama yang sangat menarik dan unik. Sketsanya, karyanya, rupanya juga unik dan sangat Danarto, dengan membawa suasana sufi," ujar Noorca M Massardi seperti dikutip dari laman Antara.
Lebih lanjut ia bercerita jika sebelum meningal dunia, Danarto sempat berbicara dengannya dan mengatakan tak lagi mampu berkarya seperti dulu.
Kisah Danarto yang tak lagi mampu berkarya
Sebagai seorang seniman terkenal, kary-karya Danarto pun selalu dinanti khususnya oleh para penggemarnya. Namun sebelum meninggal dunia pria kelahiran 27 Juni 1941 itu sempat mengatakan jika dirinya tak lagi mampu berkarya.
"Dalam usianya yang 78 tahun Juni nanti Pak Danarto masih tetap sehat, masih senang jalan-jalan. Tapi dia mengakui bahwa belakangan tidak mampu berkarya seperti biasa, sudah kehilangan energi," ujar Noorca Massardi.
Pada 10 April 2018, Danarto pun telah menghembuskan nafas terakhirnya di ruang Unit Gawat Darurat RS Fatmawati, dan meninggalkan banyak karya fenomenal yang akan membuat sosoknya selalu dikenang.