Fimela.com, Jakarta Tak sedikit orang di dunia ini yang punya kisah cinta unik dan anti-mainstream. Seperti kisah sepasang kekasih ini, yang saling mencintai setelah salah satu dari mereka berubah menjadi seorang transgender.
Mereka adalah Jared Noris pria yang memacari wanita trasgender benama Erin Anderson. Melansir laman Mirror, keduanya disebut saling jatuh cinta setelah Erin yang memiliki naman asli Harun berubah menjadi seorang wanita.
What's On Fimela
powered by
Dua tahun lalu, saat Erin masih menjadi laki-laki, transgender berusia 22 tahun itu pernah mendekati Jared yang berusia 28 tahun lewat media sosial. Namun saat itu Jared menolak ketertarikan Erin padanya dengan sopan.
Kemudian dua tahun setelah penolakan tersebut, tiba-tiba saja Jared menyukai foto Erin di media sosial, saat ia telah menjadi seorang wanita transgender. Mulai saat itu, keduanya pun menunjukkan ketertarikan masing-masing.
"Aku memutuskan untuk memulai, jadi saya mengiriminya pesan berisi nomorku dan dalam waktu lima menit, aku mendapat pesan darinya dan kami memulai obrolan," ujar Erin.
Tak lama setelah itu, keduanya pun memutuskan untuk berpacaran dan mengumumkan secara resmi di Facebook. Mencoba terbuka dengan hubungan mereka kepada publik, sayangnya hal itu tak mudah, di mana mereka menerima hujatan dan cacian dari warganet yang tak merestui hubungan Jared dengan Erin yang seorang transgender.
Cacian karena pacari transgender
Setelah mempublikasikan hubungan mereka ke media sosial, Jared dan Erin pun menjadi sasaran cacian dan kemarahan warganet yang tak menerima hubungan mereka. Tak mudah dihadapi, Jared mengaku jika dirinya sempat depresi.
"Saya mendapat banyak ancaman kematian online, seseorang berkata 'Saya akan memukuli kamu' itu menyesakkan dan membuat depresi," aku Jared. Selain itu juga ada banyak orang yang menyampaikan kebenciannya pada jared karena memacari laki-laki dan mengangapnya menjijikan.
Namun hal itu tak membuat Jared berhenti mencintai Erin. Setelah membicarakan hal tersebut berdua, mereka pun memutuskan untuk mengabaikan berbagai ancaman juga komentar negatif dan melanjutkan kisah cinta mereka.
Penampakan asli Erin saat masih jadi laki-laki
Erin yang terlahir sebagai laki-laki mengatakn jika dia merasa dilahirkan dalam tubuh yang salah sejak usia 3 tahun. Sejak saat itu, ia pn mulai memakai makeup ibunya, sepatu neneknya dan membungkus kepalanya dengan kaos, seolah ia memiliki rambut panjang.
Di sekolah, Erin pun kerap diejek teman-temannya, ia selalu diganggu anak laki-laki yang menganggapnya terlalu feminin dan dikucilkan oleh teman-teman perempuannya.
Kini saat beranjak dewasa, Erin pun memutuskan untuk menjadi seorang transgender dengan melakukan terapi hormon, pembesaran payudara, juga berencana untuk mengganti kelamin, dan menjemput pria yang ia idamkan sejak lama.