Editor Says, 11 Tahun Kepergian Chrisye yang Masih Membekas di Hati

Henry Hens diperbarui 11 Apr 2018, 13:03 WIB

Fimela.com, Jakarta Beberapa hari lalu, tepatnya pada 30 Maret kemarin, genap sudah 11 tahun kepergian Chrisye. Penyanyi legendaris dan salah satu yang terbaik di negeri ini menghembuskan napas terakhir pada 30 Maret 2007 karena penyakit kanker paru-paru.

Walaupun sudah tiada, pemilik nama lengkap Chrismansyah Rahadi ini masih dikenang sampai saat ini, terutama lewat lagu-lagunya. Kepergiannya 11 tahun silam tak hanya ditangisi oleh keluarga, tapi juga insan musik dan para penggemar setianya. Karya-karyanya terutama lagu-lagunya seperti masih membekas di hati dan tak pernah lekang oleh waktu, terutama bagi para penggemar setianya.

Tiap penggemar pun punya cara tersendiri buat mengenang idola mereka. Salah satunya dengan berziarah ke peristirahatan terakhir sang legenda. Hal itu dilakukan oleh Ketua Komunitas Kangen (K2) Chrisye, Ferry Mursyidan Baldan yang berzi¬arah ke pusara pelantun "Badai Pasti Berlalu" itu, di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.

Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) ini mengakui, karya-karya Chrisye sampai saat ini masih terus dikenang.Sebagai penggemar setia, Ferry bahkan sudah pernah menulis dua buku tentang perjalanan Chrisye di bidang musik, dan sosok Chrisye di mata para penggemarnya.

Buku yang ditulis oleh Ferry ber¬judul "Chrisye, Kesan di Mata Media dan Fans" dan "10 Tahun Setelah Chrisye Pergi; Ekspresi Kangen Penggemar" bahkan menjadi acuan bagi Vino G Bastian, untuk bisa memerankan sosok sang legenda di film Chrisye.Selain itu, di tahun ini Ferry juga mengadakan lomba penulisan dalam mengenang 11 tahun kepergian Chrisye yang diikuti para wartawan dari berbagai media.

 

2 dari 2 halaman

Menghargai Karya Musisi

Vino G. Bastian ziarah ke makam Chrisye (Adrian Putra/bintang.com)

Tak mudah bagi Ferry untuk menentukan pemenang dari sekian banyak tulisan yang masuk. Namun akhirnya ia menetapkan lima pemenang yang dianggap terbaik dalam mengenang 11 tahun kepergian Chrisye. Namun itu yang paling utama.

Saat mengumumkan pemenang sekaligus berkumpul dengan beberapa wartawan hiburan, Ferry menegaskan kalau ia tak hanya peduli dengan Chrisye tapi juga dengan musisi semior Indonesia lainnya. Ia berharap makin banyak pihak yang peduli dengan musisi di negeri ini yang sudah menelurkan banyak karya tapi banyak yang hidupnya merana di hari tua.

“Bayangkan kalau sosok seperti Chrisye sudah banyak dilupakan, bagaimana musisi senior yang lain, terutama karya-karya mereka yang kurang dihargai,” ucap Ferry Mursyidan Baldan di kawasan Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (9/4/2018). Dalam kesempatan itu, Ferry juga kembali mengingatkan masalah hak cipta terutama karya musik yang masih memprihatinkan di Indonesia. 

Chrisye. foto: youtube

Hal itu membuat banyak musisi yang tidak mendapatkan hak nya meski karyanya banyak dinikmati di berbagai media. Dari pertemuan itu terungkap juga kalau Ferry sangat peduli dengan musisi senior lainnya bukan hanya Chrisye. Saya pribadi sangat mendukung. 

Sudah banyak contoh musisi yang punya banyak karya bagus dan jadi hits, tapi saat sudah tak aktif lagi biasanya kehidupannya maupun keluarganya menurun drastis. Dengan terus mengenang dan menghargai karya-karyanya, seperti kerap dilakukan para penggemar Chrisye, mungkin bisa jadi contoh yang menarik.  Sudah banyak konser maupun karya tribute bagi Chrisye sejak kepergiannya pada 2007.

Rasanya tak musisi Indonesia lainnya yang mendapat keistimewaan seperti itu selain Chrisye. Kalau kita selalu menghargai para musisi yang sudah banyak menghibur kita, tentu kita berharap akan terus lahir karya-karya terbaru yang juga menghibur, menarik dan berkualitas di masa sekarang dan mendatang.