Fimela.com, Jakarta Film Partikelir yang dibintangi Pandji Pragiwaksono, Deva Mahenra, Aurelie Moeremans, Lala Karmela, Gading Marten, dan banyak lagi. Partikelir berkisah tentang Adri (Pandji Pragiwaksono) dan Jaka (Deva Mahenra), sahabat sejak SD sampai SMA.
Mereka terobsesi jadi detektif. Mereka dikenal sering mengurusi kasus kasus di sekolah. Mereka yang berpisah saat kuliah, kemudian menjalani kehidupan masing masing.
Jaka memilih kerja sebagai pengacara, sedangkan Adri masih ngotot dengan cita citanya dan jadi detektif partikelir. Suatu hari Adri menerima job dari Tiara (Aurelie Moeremans). Menangani kasus dari Tiara membuat Adri terjebak dalam situasi sulit yang akhirnya membuat Adri meminta bantuan Jaka.
Deva Mahenra mempunyai alasan tersendiri mengapa dirinya lebih menyukai film bergenre komedi, Partikelir. Simak yuk 5 alasannya berikut ini.
1. Kesulitan Tertinggi
"Nonton film kalau nggak serem itu biasa. Tapi kalau nonton film komedi tapi nggak lucu itu horor. Tingkat kesulitannya tinggi bikin tertantang," kata Deva Mahenra.
2. Point Akhir Akting
"Komedi itu point paling akhir dipelajari di akting. Saya ngobrol sama aktor senior yang sudah biasa di teater. Karena Komedi itu paling sulit," jelas Deva.
3. Tantangan Lebih Besar
"Karena tujuan membuat film kan untuk memberikan hiburan kepada orang. Dan komedi itu paling dekat dari tujuan untuk membuat film," paparnya.
4. Buddy Cop pertama
Partikelir, menurut Pandji, diklaimnya sebagai film Buddy Cop pertama di Indonesia. Buddy Cop adalah film mengeni dua orang dengan beda karakter terpaksa kerja sama untuk menyelesaikan sebuah kasus.
"saya punya cita-cita buat film buddy cop pertama di Indonesia, cerita film yang sudah lazim di luar negeri, kaya film Lethal Weapon, Bad Boys, dan banyak lagi," kata Pandji.
5. Bikin Bangga
Nama Pandji Pragiwaksono selama ini dikenal sebagai presenter, komika, rapper dan pemain film. Lewat film Partikelir kini bertambah lagi profesi Pandji yaitu sutradara dan penulis skenario.
Partikelir adalah sebuah film bergenre aksi komedi garapan rumah produksi Starvision yang ikut meramaikan industri perfilman Indonesia. Film tersebut juga menjadi penanda debut komika Pandji Pragiwaksono sebagai sutradara dan penulis skenario.
"Saya senang terlibat diproject baru seseorang. Selain berkarya dan menghasilkan untuk diri sendiri kita bisa pakai istilah berjuang. Yang pertama biasanya dikerjakan dengan serius risetnya, dan ini akan berpengaruh pada outputnya nanti," ujar Deva Mahenra.