Fimela.com, Jakarta Ada banyak mitos di sekitarmu, yang berkaitan dengan kesehatan. Salah stunya mata kedutan, di mana otot sekitar mata bergerak sendiri. Katanya, kalau mata kedutan, pertanda mau menangis.
Tapi, terlepas dari mitosnya, mata kedutan kadang mengganggu kalau terus terjadi, lho! Lantas, apa yang semestinya kita lakukan kalau mata kedutan?
Mata kedutan umumnya ditandai dengan spasme atau pergerakan pada kelopak mata, yang dapat muncul baik pada kelopak mata atas maupun bawah. Sering kali kedutan datang secara tiba-tiba dan bisa bertahan hingga jangka waktu tertentu. Sebagian orang dapat merasakan ketika matanya berkedut. Sedangkan sebagian yang lain hanya merasakan pergerakan yang terlalu kecil atau terlalu sedikit untuk disadari.
Mata kedutan dapat terjadi karena beragam sebab. Kenali lebih dalam mengenai kondisi-kondisi apa yang dapat membuat mata kedutan. Selain itu Anda mengetahui cara penanganannya, serta kapan mata kedutan merupakan sebuah gejala kondisi medis yang serius.
1. Sedang mengalami stres
Kebanyakan penyebab kedutan mata secara tiba-tiba bukanlah hal yang berbahaya, dan dapat ditangani dengan mudah. Salah satu penyebabnya adalah stres. Memang tidak semua orang yang mengalami stres akan mengalami mata kedutan. Sedangkan bagi beberapa orang, stres bisa memicu kondisi tersebut.
Jika Anda mengalami mata kedutan yang diakibatkan stres, lakukan relaksasi. Anda bisa memilih melakukan latihan teknik pernapasan, yoga, melakukan hobi, menghabiskan waktu dengan teman-teman atau keluarga, dan sebagainya. Jadi Anda tidak harus pergi ke dokter.
2. Kelelahan
Mata kedutan juga bisa disebabkan kelelahan, baik karena kurang tidur, atau sebab-sebab lainnya. Untuk mengatasinya, cobalah bersantai atau luangkan waktu untuk tidur lebih banyak. Kelelahan yang spesifik pada mata juga dapat memicu kedutan. Kondisi tersebut dapat diakaibatkan oleh gangguan penglihatan yang membutuhkan kacamata atau perubahan ukuran lensa kacamata.
Penyebab Mata Kedutan
3. Penggunaan alat-alat elektronik
Penggunaan alat-alat elektronik, misalnya komputer, TV, tablet, atau smartphone secara berlebihan juga dapat menyebabkan kelelahan pada mata. Untuk mencegah terjadinya kondisi ini, terapkan aturan “20-20-20”, yaitu mengalihkan pandangan dari layar setiap 20 menit, mengistirahatkan mata dengan melihat benda sejauh minimal 20 kaki (kurang lebih 6 meter) selama 20 detik.
4. Kafein
Konsumsi kafein juga bisa menyebabkan mata kedutan. Oleh karena itu, cobalah untuk hindari atau kurangi konsumsi kopi, teh, coklat, minuman bersoda, dan lain-lain. Minuman lain yang juga diketahui dapat menyebabkan kedutan adalah minuman beralkohol. Jika Anda mengonsumsinya, pertimbangkan untuk berhenti.
5. Mata kering
Pemicu lain mata kedutan adalah kondisi mata yang kering. Hal ini bisa terjadi secara normal pada orang di atas usia 50 tahun. Mereka yang rutin menggunakan komputer atau laptop juga mengalami kondisi ini. Mata kedutan juga dapat terjadi pada mereka yang mengonsumsi obat-obatan tertentu (seperti antihistamin dan antidepresan), menggunakan lensa kontak dan kelelahan. Jika Anda mengalami kondisi mata kering, ada baiknya Anda memeriksakan mata ke dokter.
6. Asupan nutrisi yang tidak seimbang
Ketidakseimbangan asupan nutrisi, terutama magnesium, juga pernah dilaporkan berkaitan dengan mata kedutan. Hal lain yang mungkin juga berpengaruh adalah adanya alergi. Mata yang mengalami alergi akan membengkak, berair, dan terasa gatal. Biasanya Anda yang merasakan alergi di area mata akan refleks menggosok mata. Akibatnya, zat histamin akan dilepaskan pada jaringan kelopak mata dan air mata. Histamin juga diperkirakan menyebabkan kedutan pada mata.
7. Benign essential blepharospasm
Terdapat penyebab lain yang mengakibatkan mata berkedut dalam jangka waktu lama, dan perlu Anda ketahui, penyebab ini membutuhkan perhatian khusus. Salah satunya adalah benign essential blepharospasm. Kondisi ini menggambarkan kelainan saraf yang jarang dan menyebabkan spasme dan kontraksi otot di sekitar mata. Kondisi ini biasanya terjadi pada usia di atas 30 tahun dan lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Mereka yang memiliki kondisi ini akan sering berkedip dan kedutan pada mata yang dapat dipicu oleh stres, kelelahan, angin, cahaya, atau polusi udara. Benign essential blepharospasm biasanya bersifat genetik. Jika kondisi ini dibiarkan, dapat terjadi perburukan.
8. Hemificial spasm
Penyebab lain mata kedutan yang memerlukan perhatian khusus adalah hemifacial spasm. Kondisi ini dipercaya disebabkan oleh iritasi pada saraf fasialis. Spasme yang muncul sering kali awalnya dirasakan pada salah satu mata, kemudian menyebar pada satu sisi wajah dan menyebabkan kontraksi spontan pada rahang, mulut, pipi, bahkan leher.
Jika beberapa waktu belakangan Anda merasakan mata sering kedutan, cobalah untuk memikirkan apa saja kemungkinan penyebabnya. Bisa saja mata kedutan yang Anda alami diakibatkan karena kurang tidur, stres, atau terlalu banyak mengonsumsi kafein dan/atau minuman beralkohol. Apabila jawabannya adalah salah satu atau bahkan ketiganya, sebaiknya segera ubah pola hidup menjadi lebih sehat. Jika mata kedutan tak juga membaik, konsultasikan keluhan ini dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Sumber: Liputan6.com