Fimela.com, Jakarta Siswa SMAN 2 Malang, Jawa Timur, melakukan demo di halaman sekolahnya kemarin (5/4/2018), menuntut Kepala Sekolahnya Roro Dwi Retno dicopot dari jabatannya karena kerap tak melakukan hal tak pantas.
Dalam aksi unjuk rasa itu, siswa SMAN 2 Malang mengungkap, jika sang Kepala Sekola telah melakukan berbagai tindakan tak pantas. Pertama, hal tak pantas yang dilakukan Retno adalah mengastakan orangtua, hingga membuat siswa yang kurang mampu merasa terintimidasi.
Kedua, Retno disebut menerapkan peraturan tak wajar seperti tak memperbolehkan siswa beribadah di waktu istirahat, "Kami juga pernah dilarang salat waktu istirahat," ungkap salah satu siswa yang tak ingin disebutkan namanya seperti dikutip dari laman Liputan6.
Ketiga, Retno rupanya kerap mengucapkan kata kasar seperti jelek, bodoh, dan miskin kepada siswa SMAN 2 Malang. Keempat, Retno juga melakukan kekerasan seperti menampar dan memarahi guru di depan siswa, "Selain itu, dia juga pernah membentark-bentak gutu di hadapan umum," lanjut siswa tadi.
Kelima, Retno membuat adanya pendaftaran ulang sebesar Rp 1 juta di awal semester dan tak ada tolenrasi keterlambatan, selain itu Retno juga menerapkan adanya pemotongan dana Beasiswa Indonesia Pintar sebantak Rp 500 ribu.
Keenam, rupanya Kepala Sekoah SMAN 2 Malang kerap memanfaatkan uang kas sekolah untuk memenuhi kebutuhannya. "Beli pulsa, kondangan juga pakai uang kas sekolah," ungkap salah satu guru SMAN 2 Malang yang juta tak mau disebutkan namanya.
Dicopot dari jabatan Kepala SMAN 2 Malang
Selain di hadiri para siswa dan guru SMAN 2 Malang, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Tri Suwarno juta turut datang untuk meredakan suasana.
Dalam pidatonya ia menyebut, mulai Jumat 6, April 2018, Kepala SMAN 2 Malang Roro Dwi Retno dicabut dari jabatannya. "Bahwa mulai besok pagi, ibu Retno selaku kepala sekolah SMA Negeri 2 Malang dutarik ke cabang dinas," ujarnya yang disambut riuh tepukan dan sorakan bahagia dari para siswa.