Fimela.com, Jakarta Penyakit jantung menjadi pembunuh nomor satu di antara penyakit berbahaya lainnya. Berkaitan dengan penyakit ini, juga ada penyakit lain yang nggak kalah mematikan. Salah satunya, stroke.
Dilansir dari Women's Health Magazine, ternyata banyak perempuan yang terkena penyakit ini. Setiap tahun, ada lebih dari 100 ribu perempuan di bawah usia 65 tahun yang mengidap stroke. Data ini diambil dari the American Heart Association.
Sebenarnya, penyakit yang mematikan ini bisa dijegah kalai ditangani saat muncul gejala-gejala awal. Sehingga, pasien bisa diberikan treatment dengan cepat dan tepat.
Tapi sayangnya, nggak banyak orang menyadari tanda-tanda awal stroke. Apa lagi tanda-tanda yang terjadi pada tubuh perempuan.
Dengan harapan bisa mengurangi dan sama-sama meningkatkan awareness, yuk simak 3 tanda utama penyakit stroke pada perempuan.
Baal pada sebelah badan
Stroke dan penyakit jantung sering disebut sebagai penyakit yang datang secara tiba-tiba. Padahal, nggak ada penyakit dadakan. Semua penyakit sebenarnya memberikan tanda dari jauh-jauh hari. Tapi banyak orang yang abai.
Salah satu tanda yang peling sering terjadi tapi diabaikan orang banyak adalah rasa kebas atau baal pada sebelah sisi tubuhmu. Duh, kalau ini sering terjadi, kamu mungkin harus waspada dan periksa ke dokter.
Bicara Tak Jelas
Gejala stroke yang lain adalah bicara yang nggak jelas. Ini disebut dengan dyspraxia. Ketika pasien nggak bisa mengontrol otot-otot yang dibutuhkan untuk berbicara dengan artikulasi yang jelas nggak bekerja, dyspraxia terjadi.
Otot yang dibutuhkan untuk berbicara mungkin saja melemah, atau bahkan lumpuh. Tapi bisa juga nggak dan keadaan ini cuma sementara. Tapi yang jelas, pasien akan kesulitan berbicara dengan jelas.
Sakit Kepala Luar Biasa
Sakit kepala kadang memang cuma tanda badan kurang fit. Pakai obat warung atau bahkan cuma istirahat saja sudah cukup. Tapi, kalau sakit kepala hebat kamu diamkan saja, nanti akan jadi bahaya.
Terlebih, sakit kepala hebat juga menjadi salah satu tanda penyakit stroke. Jadi, jangan anggap remeh sakit kepala parah, ya.