Fimela.com, Jakarta Dinilai mengandung kata-kata bernada singgungan SARA oleh sebagian pihak, puisi Sukmawati Soekarnoputri menuai kontroversi. Komentar demi komentar dengan tensi beragam pun terus terlontar, tak terkecuali dari Kartika Putri.
Menanggapi isu yang tengah ramai, Kartika lewat salah satu unggahan di akun Instagram-nya juga turut memberi suara. "Posting-an ini hanya kewajiban saya sebagai seorang muslimah yang wajib meneruskan hal yang menurut saya tidak pantas atau tidak seharusnya tanpa mengurangi rasa hormat dan tetap saling menghargai," tulis Kartika mengawali.
Menjabar bait demi bait puisi putri Bung Karno tersebut, Kartika memberi tanggapan. "'Aku tidak tahu syariat Islam'. Maka cari tahu atau diam. 'Yang ku tahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah. Lebih cantik dari cadar dirimu'. Cadar bukan perkara kecantikan ibu. Tapi, itu adalah sunah dan tahukah manfaat dari cadar? Jika belum tahu, maka mari saya beritahu," sambungnya.
Menyertakan manfaat cadar di slide berikutnya, Kartika melanjutkan, "'Gerai tekukan rambutnya suci. Sesuci kain pembungkus ujudmu'. Menurut Islam, kesucian wanita muslimah adalah dengan menjaga kehormatannya dan rambut suci yang dimaksud juga adalah aurat yang harus ditutupi. Belum tahu besarnya dosa membuka aurat di Islam? Mari saya beritahukan.".
Kembali menampilkan slide terkait topik menutup aurat, tak hanya sampai di situ Kartika Putri mengomentari puisi kontroversial Sukmawati Soekarnoputri. Selanjutnya, perempuan 27 tahun ini juga membahas azan yang disinggung Sukmawati.
Tanggapan Kartika Putri Soal Bait tentang Azan di Puisi Sukmawati Soekarnoputri
Lebih lanjut, Kartika Putri juga menyinggung soal bait tentang azan yang dituliskan Sukmawati Soekarnoputri. "Azan bukanlah seni suara yang di mana harus merdu, melainkan dari Allah kepada hamba-Nya untuk mengerjakan salat," imbuh Kartika.
"Jika tidak tahu, maka saya beri tahu bahwa seluruh umat Islam (laki-laki, Tamyiz, dan berakal sehat) dibolehkan melantunkan azan tepat pada waktunya dengan suara yang keras, bukan wajib merdu saja. Karena ingat, ini panggilan Allah bukan pentas tarik suara," ujarnya.
Suara Setuju Kartika Putri pada Salah Satu Isi Puisi Sukmawati Soekarnoputri
Di banyak deretan tak setuju, suara sepakat juga dilontarkan Kartika Putri di salah satu isi puisi Sukmawati Soekarnoputri. "'Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya'. Kalimat ini saya setuju. Makanya, jangan hilangnya adab sebagai bangsa Indonesia yang terkenal akan santunnya budaya saling menghormati, menghargai perbedaan suku, agama, dan menyayangi sesama tanpa membeda-bedakan," tulisnya.
Di akhir unggahan, Kartika pun menyelipkan pesan. "Islam bukanlah budaya, tetapi adalah agama. Maka tidak bisa dibandingkan dengan budaya. Buatlah karya tanpa membandingkan. Cukup dengan menceritakan keindahan budaya dan tanah air tercinta kita," tandasnya.