Fimela.com, Jakarta Masyarakat dunia maya kini tengah dihebohkan dengan berbagai laporan mengenai telepon aneh yang masuk dan berasal dari nomor asing dengan kode telepon dari luar negeri, yakni negara Kongo, Afrika, yakni +242. Para netizen pun meyakini bahwa ini adalah sebuah penipuan dengan modus baru yang harus diwaspadai.
Pemilik akun Twitter @ashfinzul dalam akun Twitternya menuliskan,”Hallo @myXL @myXLCare, mau menginformasikan adanya panggilan aneh dari nomor asing (cek lampiran). Harapannya untuk ditindaklanjuti sebagai tindak antisipasi. Terima kasih cc: @kemkominfo @aduanBRTI.”
Hal senada juga dilaporkan oleh pemilik akun Twitter @adidaen yang menuliskan,”Ini apa ya? Saya juga dapat, istri yang pakai Telkomsel juga dapat, malah sempat diangkat dan suara di sana menyebut halo dan nama istri.” Tak hanya sekadar kicauan, beberapa netizen pun mengunggah foto berupa capture-an nomor telepon asing yang masuk tersebut.
Ternyata kasus penipuan yang menggunakan nomor telepon asing ini tak hanya terjadi di Tanah Air saja lho. Di Australia dulu juga sempat dihebohkan dengan kejadian serupa. Dilansir dari ScamWatch, Selasa (3/4/2018), penipuan dengan menggunakan nomor telepon asing tersebut dikenal dengan nama ‘Wangiri’ yang dalam bahasa Jepang berarti ‘panggilan tak terjawab’.
‘Wangiri’ sendiri sudah ada sejak awal tahun 2000-an. Para pelaku penipuan nantinya akan melakukan panggilan secara acak dan nantinya mereka akan langsung menutup panggilan tanpa meninggalkan pesan. Lalu penipuan yang dilakukannya seperti apa?
Si penerima telepon umumnya akan menelpon bali nomor asing tersebut, dan dari situlah tagihan telepon si korban akan membengkak. Tagihan tersebut yang ternyata akan masuk ke rekening pelaku penipuan dengan nomor asing.
Kemkominfo Bicara Soal Penipuan dengan Nomor Telepon Asing
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) ternyata sudah angkat bicara perihal penipuan yang menggunakan nomor telepon asing ini. "Agar apabila ada telepon dari luar negeri yang sifatnya hanya memancing keingintahuan kita untuk menelepon kembali, jangan tekan nomor mereka yang missed call. Misalnya mereka menelepon hanya satu kring saja, berharap kita menghubungi kembali," jelas Plt Kepala Biro Humas Kemkominfo Noor Iza seperti dilansir dari Tekno Liputan6.com, Selasa (2/4/2018).
Menurut Noor Iza, pengguna seluler Indonesia perlu mewaspadai jika penipunya men-charge panggilan dengan tarif internasional atau tarif premium call. Untuk itu, Noor Iza menghimbau kepada pengguna seluler untuk selalu mencari tahu terkait nomor-nomor yang mengganggu, terutama nomor luar negeri yang memanggil hanya satu kali 'kring'.