Fimela.com, Jakarta Demam K-Pop tak dapat dipungkiri tengah melanda sebagian besar remaja di Indonesia. Terbukti dari sejumlah konser artis dari Korea Selatan nyaris tak pernah sepi, semahal apapun itu.
Energi luar biasa yang diberikan para fans ini memberi dampak yang signifikan. Misalnya mereka membantu sang idola untuk menembus angka jutaan views dalam sehari, atau dengan membeli merchandise yang jadi kebanggaan.
Namun energi itu di sisi lain juga memiliki efek yang kurang baik. Mereka yang aktif dalam bersocial media menjad energi masif yang susah untuk dibendung.
Para artis tanah air sendiri sempat merasakan bagaimana ekspresifnya para pecinta K-Pop karena sesuatu yang mereka ungkapkan. Berikut kompilasinya.
Uus
Komedian yang satu ini pernah mendapat serangan bertubi-tubi dari para fans K-Pop di social media. Gara-garanya Uus mengomentari salah satu idol pria yang ia sebut agak feminis. Tentu saja komentarnya ini mendapat reaksi keras sejumlah fans selama berminggu-minggu.
Ayu Ting Ting
Lain Uus, lain lagi Ayu Ting Ting. Artis yang satu ini pernah jadi bulan-bulanan fans EXO lantaran pernah salah menyebut EXO dengan SM Entertainment. Ia juga sempat dijodohkan dengan Chanyeol yang tentunya direspon buruk oleh mereka.
Reza Arap
Lebih dikenal sebagai content creator yang membahas game, Reza Arap juga membuat sejumlah karya di musik. Salah satu yang kontroversial adalah yang baru-baru ini ia unggah.
Lagu berjudul King dianggap mirip dengan salah satu karya G-Dragon. Banyak fans K-Pop kesal karena ia dianggap jadi GD wannabe.
Anji
Kabar yang paling hangat adalah yang dialami penyanyi dan penulis lagu, Anji. Ketika EXO-CBX merilis lagu berjudul Someone Like You, banyak yang beranggapan bahwa lagu tersebut mirip dengan hits Anji, Kekasih Terhebat yang rilis 2011 lalu.
Meski tak menyebut EXO plagiat, Anji tetap saja mendapat serangan dari fans di dunia maya. Karena ada yang sampai dianggap keterlaluan, Anji pun berencana membawa kasus ini ke ranah hukum.
Menjadi fans musik K-Pop atau artis siapapun itu memang sah-sah aja. Hanya saja kita perlu mengontrol diri lebih keras lagi, karena di era digital jempol kadang lebih gesit ketimbang hati nurani.