Fimela.com, Jakarta Ada banyak wanita yang rela mengeluarkan biaya besar demi mendapatkan tampilan cantik sesuai dengan impiannya, seperti melalui operasi plastik. Gara-gara ketagihan operasi plastik, seorang wanita asal Polandia pun mengubah bentuk tubuhnya sampai mirip seperti barbie.
Melansir laman The Sun, arsitek wanita asal Polandia bernama Anelle ini mengaku jika dirinya tak berniat mengubah wajah dan tubuhnya menjadi mirip seperti Barbie. Ia mengatakan hal itu bermula saat melakukan operasi hidung dan membuatnya ketagihan untuk mengubah bentuk tubuhnya.
What's On Fimela
powered by
Setelah menjalani operasi hidung, Anella kemudian melanjutkan melakukan operasi plastik untuk mengubah bibir dan memperbesar payudaranya dengan biaya lebih dari Rp 579 juta. "Saya ingin memperbaiki satu hal, misalnya hidup saya, dan saya melakukannya," katanya.
"Kemudian saya memikirkan payudara yang bagus dan saya pikir kenapa tidak. Dan itulah awalnya," lanjutnya. Setelah melakukan berbagai rangkaian operasi plastik, Anella pun menyebut dirinya sebagai 'Barbie Polandia Pertama'.
Kini, wanita yang juga berprofesi sebagai arsitek itu telah memiliki lebih dari 111.000 dan kerap mengunggah foto-foto yang memperlihatkan tubuhnya yang disebut seperti Barbie.
Menutup Kolom Komentar
Di tengah popularitasnya karena memiliki penampilan seperti barbie, Anella tak memberikan kesempatan kepada para pengikutnya di media sosial untuk berkomentar dengan menutup kolom tersebut.
Terkait kegiatan mengekspos diri ke media sosial, Anella mengatakan jika berfoto dan mengunggah ke media sosial adalah bagian dari hobinya, dan selebihnya ia hanya menjalani kehidupan sebagai seorang arsitek.
Bukan Orang Pertama
Anella bukanlah wanita pertama yang memiliki tubuh seperti Barbie. Amanda Ahola, wanita asal Finlandia ini bahkan hampir tak bernyawa demi miliki penampilan sempurna seperti Barbie saat melakukan operasi payudara.
Ya, saat melakukan operasi pembesaran payudaranya yang terakhir Amanda hampir kehilangan nyawa. "Ibuku tak tahu kalau aku melakukan operasi plastik. Dia menangis dan aku ikut menangis. Aku mengalami banyak pembengkakakn di otak. Aku tak tahu apa yang benar-benar terjadi padaku," kenangnya.
"Aku sangat bersyukur bahwa aku masih hidup. Aku sangat bahagia. Aku tak menyesali apa yang terjadi karena itu adalah konsekuensi dari apa yang saya pilih," lanjutnya.