Seperti Ruben Onsu, Kenapa Kekurangan Protein Bisa Kurus?

Karla Farhana diperbarui 31 Mar 2018, 02:12 WIB

Fimela.com, Jakarta Ruben Onsu baru-baru ini dirawat di rumah sakit lantaran kekurangan protein. Penyakit bisa saja dialami semua orang. Akibat penyakit ini, tubuh istri Sarwendah ini sangat kurus. 

"Memang ada penyakit yang suka memakan protein begitu. Untuk mengetahui kekurangan protein karena apa, harus diperiksa," kata Dr Suharto SPH SpKO saat dihubungi Health Liputan6.com pada Rabu, 28 Maret 2018.

Spesialis Kedokteran Olahraga lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini memang bukan dokter yang menangani Ruben Onsu. Namun, Suharto cukup sering menerima pasien yang mengalami kondisi serupa suami Sarwendah tersebut.

Protein merupakan sumber penting di dalam dunia olahraga. Orang yang kekurangan asupan protein akan sulit untuk membentuk otot. Yang ada kulit malah kendur. 

Menurut Suharto dampak dari kekurangan protein ini bisa bermacam-macam. Namun, yang paling mudah terlihat adalah tubuh yang tampak sangat kurus. Persis seperti kondisi Ruben Onsu saat ini.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Dampak kurang protein

"Nggak gue pikirin sih, yang penting gue balas-balasin aja komennya yang nggak bener. Gue lebih stres mikirin tepung ama cabai buat usaha gue ketimbang mikirin netizen," pungkas Ruben Onsu. (Instagram/ruben_onsu)

"Sel-sel di dalam tubuh kita selalu diganti. Dan di sini gunanya protein. Kalau sel-sel itu tidak bisa diganti karena protein yang sedikit sekali, dia akan tambah kurus dan kurus," kata Suharto.

Kekurangan protein pun jadi menyulitkan tubuh memproduksi enzim-enzim yang baik buat tubuh. Asupan di dalam tubuh menjadi tidak seimbang. Perlahan-lahan sel akan rusak semua.

"Nah, akibatnya ini dia tambah kurus," ujar dia.

3 dari 3 halaman

Perbanyak konsumsi susu

Ruben Onsu, salah satu selebriti yang bisa menghibur dirinya di tengah kemacetan. Orang yang kebanyakan suntuk, Ruben bahkan membuat suasana macet menjadi hal yang menyenangkan. (Instagram/ruben_onsu)

Ketika dr Suharto menemukan ada pasien dengan kondisi serupa Ruben Onsu, dia akan menganjurkan untuk memperbanyak konsumsi sumber protein dimulai dari susu.

"Susu dan telur adalah perpaduan yang sangat bagus. Kalau ada yang tidak suka susu dari sumber hewani, bisa dari bahan-bahan nabati. Kayak kacang yang asam aminonya juga lengkap," kata Suharto.

Namun, harus dipastikan dulu bahwa kekurangan protein itu benar-benar karena asupan yang kurang bukan karena penyakit.

 

Penulis: Aditya Eka Prawira

Sumber: Liputan6.com