Fimela.com, Jakarta Pernikahan merupakan salah satu fase besar yang dialami sebagian besar orang dalam hidupnya. Fase besar karena, pilihan satu kali ini akan mempengaruhi sisa hidupmu ke depannya, dan sebagaimana layaknya memasuki babak baru, kamu pasti akan menghadapi petualangan baru dan melalui proses adaptasi lagi.
Ada tantangan dan berbagai permasalahan yang harus kamu hadapi, tapi setiap kamu berhasil melewatinya, kamu akan naik level dan menemui tantangan baru lagi. Tantangan itu mungkin akan terasa sangat berat di awal, karena untuk pertama kalinya kamu akan menghadapi kenyataan bahwa kehidupan pernikahan ternyata jauh lebih rumit dari yang selalu kamu pikirkan selama ini.
Sebelum menikah, mungkin kamu berpikir bahwa setelah menikah, permasalahan yang menghinggapi hubungan kamu dan dia akan lebih mudah terselesaikan jika kalian sudah meresmikan hubungan dalam ikatan pernikahan. Padahal, kenyataannya sama sekali tidak begitu.
Permasalahan yang ada akan terselesaikan bukan karena pernikahan. Yang bisa menyelesaikan permasalahan tersebut, apapun itu, adalah kalian sendiri. Bukan semata karena status suami istri, tapi tentang bagaimana kalian berdiskusi dan berkompromi untuk menemukan solusi.
Ada baiknya jika kamu belajar menyelesaikan semua permasalahan yang ada itu sebelum kamu menikah. Biar setidaknya itu tidak memberatkan daftar permasalahanmu yang lainnya. Sebab, pernikahan pasti punya masalahnya sendiri. Di awal-awal pernikahan, kamu pasti cukup dibuat pusing karena lima hal ini:
What's On Fimela
powered by
Hal-hal yang Akan Membuatmu Berpikir Bahwa Pernikahan Tak Seindah yang Dibayangkan
Kamu akan mulai menemukan sisi yang berbeda tentang pasanganmu, sisi lain dari yang selama ini kamu kenal. Sesering-seringnya bersama waktu pacaran dulu, pasti tetap tak sesering kalau kalian sudah menikah. Saat sudah menikah, kamu bisa bersama dia full 24 jam setiap hari, di situ lah akan tersedia banyak celah bagimu untuk menemukan hal-hal tentang dia yang tidak pernah kamu tahu sebelumnya, dan begitu juga dia kepadamu. Hal itu tidak semuanya menyenangkan, lho.
Saking seringnya berdua, kamu jadi kangen me time. Di sisi lain mungkin masih canggung untuk meminta 'jarak' dari suamimu, karena belum tahu bagaimana harus bilangnya, bagaimana memberi alasan yang tepat, dan apakah hal tersebut wajar ada atau tidak. Pssst, ada rahasia untukmu; kangen me time itu wajar terjadi, dan kamu boleh saja memintanya dari suamimu. Dia pun pasti butuh itu, lho.
Saat gajian tiba, kamu mulai pusing mikirin pengeluaran yang jauh lebih banyak dibanding saat masih single. Waktu masih single, saat gajian tiba mungkin kamu akan sibuk menelusuri laman-laman online shop, e-commerce, dan semacamnya untuk berbelanja baju, tas, sepatu lucu atau skin care dan makeup. Saat berumah tangga, di masa gajian tiba mau tidak mau kamu harus menyisihkan gaji untuk kebutuhan rumah.
Jarang diajak main lagi sama teman? Ya, mungkin ini salah satu risiko. Bukan karena apa-apa, tapi teman-temanmu juga mungkin berusaha untuk tahu diri dan menghargai peran barumu sebagai seorang istri. Tidak bisa bebas main seperti dulu itu biasa. Tapi kamu tak perlu bersedih, kalau kamu mau dan suamimu mengizinkan, bisa-bisa saja kok. :)
Ada masanya kamu capek ngurusin keluarga sendiri, lalu jadi homesick berat. Memang, mengurus rumah tangga itu butuh kekuatan super. Dari pagi hingga pagi lagi, semua menuntut perhatian. Kalau pekerjaan di kantor masih bisa ada cuti dan istirahatnya, kalau pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, tidak ada. Saat kamu lagi capek-capeknya mengurus rumah tanggamu, perasaan kangen rumah akan menghampiri.
Hal-hal seperti ini tak bisa kamu hindari dalam kehidupan pernikahan. Satu-satunya yang bisa kamu lakukan adalah hadapi dan bekerja samalah dengan pasanganmu untuk melewati saat-saat seperti ini bersama. Dengan begitu, masalah-masalah seperti ini takkan jadi beban, melainkan ujian yang menguatkan.