Fimela.com, Jakarta Sama seperti umat Muslim lainnya, nenek berusia 75 tahun yang bernama Yurnaini Niwin Jamek ini juga berharap bisa pergi ke Tanah Suci Mekah. Nenek yang akrab disapa Mak Upiak ini memang bukanlah berasal dari keluarga yang bisa dengan mudah pergi umrah atau pun naik haji. Untuk pergi umrah ia harus mengumpulkan uang bertahun-tahun lamanya.
Supaya bisa cepat pergi umrah Mak Upiak yang tinggal di Sarilamak, Kecamatan Harau, kabupaten Lima Puluh Kota ini juga harus menjual kerbaunya. Yang semakin mengiris hati adalah kerbau tersebut bukanlah milik Mak Upiak sendiri, kerbau itu ia beli patungan bersama dengan temannya.
Jadi, ketika kerbaunya terjual, ia harus bagi hasil dengan temannya tersebut. “Kerbau yang dibeli dari hasil menjadi buruh tani sepanjang hidupnya. Hasil jualan kerbau pun tidak cukup, ia juga harus mendapatkan biaya tambahan dari anak-anak nya yang juga tidak berada,” tulis KitaBisa.com.
What's On Fimela
powered by
Setelah akhirnya melunasi biaya umroh sejak tahun 2016, hatinya pun menjadi senang. Ia sudah berangan-angan untuk menuju rumah Allah. Satu tahun menanti akhirnya ia mendapatkan kabar keberangkatan pada tanggal 4 Mei 2017.
Mak Upiak pun berangkat ke Jakarta, ditumpangi oleh saudara satu kampung yang mempunyai anak dan tempat tinggal di Bekasi. Namun First Travel menunda dan menunda keberangkatan hingga lebih dari empat kali.
Ditipu First Travel
Di kampung Mak Upiak tinggal ada beberapa orang yang sudah pernah umrah dan mereka memakai jasa dari First Travel. Ya, itulah alasan mengapa Mak Upiak menggunakan jasa agen travel yang belakangan malah bermasalah dan membuat banyak orang kehilangan harapannya untuk pergi haji atau umrah.
“Melihat banyak orang yang sudah menggunakan dan puas dengan jasa First Travel di kampung halaman, membuat Mak Upiak tertarik untuk mendaftar program umroh FT. Ditambah lagi dengan harga yang tidak semahal biro lainnya dan ada beberapa orang lain di kampung yang juga tertarik untuk ikut dan bisa menemani nenek tua ini selama perjalanan membuat Mak Upiak semangat untuk menuju Baitullah,” tulis KitaBisa.com.
First Travel selalu menunda keberangkatannya, hingga akhirnya Mak Upiak harus menumpang hidup di rumah saudaranya di Bekasi selama satu bulan. Tak enak menumpang lama-lama, Mak Upiak pun memutuskan untuk pulang kampung, kembali ke rumahnya. Sedih sudah pasti, tapi Mak Upiak tetap berharap bisa pergi ke Tanah Suci. Ia pun menitipkan koper dan ransel First Travel yang sudah ia kemas rapi dengan perlengkapan umroh di Bekasi, dengan harapan suatu saat nanti ia tetap berangkat ke Tanah Suci.
Mak Upiak Bisa Berangkat Umrah dengan Bantuan Netizen
Tak jadi berangkat umrah karena ditipu oleh First Travel, Mak Upiak menjadi sangat murung. Mak Upiak butuh waktu lama untuk mengumpulkan uang tersebut dan kalau ia ditipu berarti ia telah kehilangan segalanya dan harus mengumpulkan uang dari awal lagi.
“Maka kami berinisiatif untuk melakukan crowdfunding / penggalangan dana untuk Mak Upiak. Berapapun yang rekan-rekan berikan, akan mengantarkan Mak Upiak ke Mekkah, tanah yang di idamkan oleh Mak Upiak. Mak Upiak akan di daftarkan ke Biro Umroh terpercaya yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat,” tulis Romi dalam situs KitaBisa.com.
Romi dan teman-temannya mengajak netizen untuk beramal supaya Mak Upiah bisa pergi umrah, dan bersyukur karena ternyata banyak sumbangan yang diberikan oleh netizen. Akhirnya Mak Upiah pun bisa pergi umroh.
“Adapun dana bersih yang terkumpul melalui kitabisa, dompet kebaikan dan donasi offline adalah sebesar Rp. 27.265.978. Dana tersebut belum bisa di cairkan oleh kitabisa.com sampai review ini saya submit. Namun syukurnya, ada hamba Allah yang bersedia menalangi pembayaran Mak Upiak untuk berangkat pada tanggal 13-24 Februari 2018 lalu,” tulis Andri Zainal Kari, campaigner untuk Mak Upiak atau Yurnaini Niwin Jamek.